Teman-teman,Sudah pernah dengar AKM belum? Apasih AKM itu? Apakah berbeda dengan UN? Siapa yang menjadi peserta AKM? Bagaimana bentuk soal AKM itu, apakah memiliki nilai /skor minimum? Lalu kapan AKM ini akan dilaksanakan?
Itu hanya segelintir pertanyaan yang muncul dari kalangan peserta didik, orang tua bahkan tenaga pendidik. Kita belum familiar dengan AKM ini. Apakah anak didik kita ready dengan perubahan ini?
Yayasan Prayoga Riau menjawab kerisauan itu semua. Tgl 15 Okt 2020 -17 Okt 2020 seluruh pendik di YPR mendapatkan seminar AKM dan survei karakter yang ditaja oleh Kemendikbud bekerja sama dengan Erlangga. Pak Safari, begitulah panggilan beliau yang memberikan kami secara lengkap tentang AKM ini.
Hari pertama kami diberi tahu bahwa AKM itu adalah rangkaian dari Asesmen Nasional yang merupakan program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah.Â
Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei lingkungan belajar.Â
Lalu, Apa yang dimaksud dengan 'minimum' pada Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)? Konten yang diukur pada literasi membaca dan numerasi adalah konten yang bersifat esensial serta berkelanjutan lintas kelas maupun jenjang. Tidak semua konten pada kurikulum diujikan, sehingga sifatnya minimum.
Di hari kedua, kami mencoba untuk membuat soal AKM. AKM disusun berdasarkan indikator-indikator kompetensi yang membentuk lintasan kompetensi hasil belajar yang bersifat kontinum. Pusmenjar menyediakan contoh soal AKM untuk setiap indikator kompetensi pada laman berikut ini
Di hari terakhir kami semakin dimantapkan dengan survei karakter. Dimana AKM mengukur hasil belajar kognitif yang mengukur literasi dan numerasi para murid. Sementara Survei Karakter mengukur hasil belajar emosional yang mengacu pada Profil Pelajar Pancasila dimana pelajar Indonesia memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. (Beriman, bertakwa, berakhlak mulia; Berkebhinekaan Global; Bergotong royong; Bernalar kritis; Mandiri; Kreatif)
Veronica Ivonie,S.Pd
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI