Mohon tunggu...
Veronica Setiawati
Veronica Setiawati Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hobby petualangan dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Berkelana di Kota Satria

17 Mei 2011   06:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:33 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyenangkan buat saya dapat mengunjungi kota Satria di tengah pulau Jawa ini. Tempat yang sama sekali belum pernah saya kunjungi tetapi menyimpan banyak tempat wisata yang layak dikunjungi.

[caption id="attachment_108231" align="aligncenter" width="300" caption="Pemandangan Menuju Curug Cipendok"][/caption]

Curug Cipendok Pernahkah berkunjung ke Curug Cipendok? Perjalanannya lumayan jauh sekitar 15 KM dari kota Purwokerto. Tetapi bila tiba disana hmm... rasa lelah itu akan hilang dengan sendirinya. Pesona alamnya begitu memukau karena masih sangat alami. Curug Cipendok terletak di Desa Karang Tengah, Kecamatan Cilongok. Hanya sayangnya kendaraan umum yang menuju tempat wisata ini belum tersedia. Dari sepanjang jalan menuju lokasi, akan terlihat pemandangan yang sangat memukau. Pegunungan dan sawah-sawah milik penduduk serta udara yang masih segar memacu semangat untuk cepat sampai.

[caption id="attachment_108232" align="alignright" width="600" caption="Curug Cipendok"][/caption]

Walaupun sepanjang jalan masih terdapat hutan yang cukup lebat, tetapi pengunjung atau siapapun yang datang dilarang berburu disana. Sekitar satu setengah jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan motor akhirnya tiba di pintu gerbang. Pengunjung yang akan masuk melihat air terjun tersebut dikenai biaya sebesar Rp 6.000 per orang dan tentunya tiket kendaraan juga. Harga tersebut pada saat saya berkunjung ke sana sekitar tahun 2009. Dari pintu gerbang, masih menempuh jarak kurang lebih 500 meter lagi untuk sampai di halaman parkir. Melelahkan tetapi menyenangkan dan udara yang sejuk menyapa saya. Tak sabar rasanya untuk menaiki anak tangga menuju curug. Upps.. nafas saya tersengal-sengal saat menaiki beberapa anak tangga. Di tengah perjalanan, saya bertemu sebuah tempat berjualan dan sebuah gazebo di dekat warung-warung kecil tersebut. Hmm.. pemandangan yang terlihat dari sini sangat indah. Ada beberapa air terjun kecil sudah terlihat dari tempat ini. Tapi tampaknya sulit untuk datang ke sana.Saya hanya mampu melihatnya dari jauh. Dari tempat jualan ini, saya meneruskan perjalanan lagi. Waah sudah terdengar suara gemuruh dari air terjunnya. Dan benar saja ketika tiba di jarak yang sangat dekat , pemandangan yang indah dan memukau dari Curug Cipendok. Hembusan air menerpa wajah dan seketika membuat pakaian saya menjadi basah.

[caption id="attachment_108236" align="alignleft" width="300" caption="Tangga Yang Licin Menuju Curug"][/caption]

Tinggi air terjun ini kira-kira 100cm dan deburannya cukup keras jatuh menimpa air dibawahnya. Disekitar air terjun pun tidak ada tempat yang kering. Belum lagi hembusan angin membawa percikan air membasahi semua permukaan disekitar curug. Tak sabar rasanya , saya bergegas turun ke bawah mendekati air terjun. Saya berjalan perlahan dan berpegangan pada tiang peyangga disebelah anak tangga. Dengan kondisi yang sangat licin , saya menuruni batu-batuan yang sudah basah dengan air itu dengan sangat hati-hati. Seketika saja seluruh tubuh saya sudah basah dengan air karena hembusan dari titik air yang dibawa oleh angin. Saya tidak berani mendekati air terjun karena terlalu berbahaya dan sangat dalam airnya. Begitu melihat ke atas serasa melihat air jatuh dari langit dalam jumlah yang sangat besar. Dinginnya air dan hembusan angin membuat saya semakin menggigil. Setelah puas bermain air di sekitar air terjun, saya kembali ke tempat parkir dengan keadaan basah kuyup.

[caption id="attachment_108240" align="alignright" width="150" caption="jalan menuju telaga pucung"][/caption]

Telaga Pucung. Selain Curug Cipendok, masih ada lagi tempat wisata yang tidak jauh letaknya yakni Telaga Pucung. Sebuah tempatyang dibangun oleh Perhutani sebagai tempat wisata alam yang baru. Hanya sayangnya sewaktu saya datang mengunjungi tempat tersebut masih belum terawat dengan rapi. Dari pintu masuk menuju telaga dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Banyak beraneka tumbuhan dan sudah diberikan nama di batang pohon, sehingga pengunjung yang datang dapat membacanya. Ketika sampai di telaga,

[caption id="attachment_108241" align="aligncenter" width="300" caption="Pemandangan Di sekitar Telaga Pucung"][/caption] akan melihat perbukitan dengan hutan yang masih sangat lebat. Tetapi disekitar telaga sudah terdapat beberapa rumah yang dibangun untuk tempat menginap.

Tempat ini sangat sepi dari pengunjung entahlah apa mungkin mereka belum mengetahuinya atau belum ada promosi untuk tempat wisata ini. Ya sangat disayangkan bila akhirnya tempat sepi ini disewa oleh beberapa pasangan yang mencari tempat berpacaran saja.Padahal potensi alam disini sangat menarik, air pun melimpah dan cocok sebagai tempat liburan bagi keluarga. Taman Kera Dan Masjid Saka Tunggal. Setelah puas melihat-lihat pesona alam yang menyegarkan, saya menuju sebuah tempat di kawasan Aji Barang. Cukup jauh perjalanan dan masuk ke sebuah pelosok untuk menemukan sebuah tempat cagar budaya, yakni Masjid Saka Tunggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun