[caption id="attachment_218203" align="aligncenter" width="505" caption="Menkokesra Agung Laksono di tengah para peserta Rainas X di Jayapura, Papua (Foto: Antara)"][/caption]
Perhelatan akbar Raimuna Nasional (Rainas) ke-10 Gerakan Pramuka Indonesia Tahun 2012 di Bumi Perkemahan Cenderawasih, Waena, Jayapura, berakhir sudah. Apa yang dikhawatirkan banyak kalangan, lebih-lebih terkait situasi keamanan ternyata momentum Rainas kali ini dapat berlangsung dalam suasana aman dan damai. Karenanya, pada momentum Rainas X ini, seluruh anggota gerakan Pramuka baik Penegak dan Pandega yang berjumlah sekitar 3.600 Pramuka dari berbagai daerah di Tanah Air serta sejumlah peserta dari negara sahabat, secara bersama–sama telah mendeklarasikan bahwa Pramuka adalah Duta Perdamaian (Mesenggers of Peace), sebagai wujud dukungan mereka terhadap terciptanya perdamaian di bumi Indonesia dan di seluruh belahan dunia. Pembacaan dan pendatanganan deklarasi itu telah dilakukan pada Minggu (14/10/2012) sore di Kota Jayapura (Ibukota Provinsi Papua). Sukses, Aman, dan Damai Situasi aman dan damai yang menggembirakan ini mendapat pujian dari Menkokesra Agung Laksono yang sedang berada di Papua untuk menutup kegiatan Rainas X ini. Agung mengakui apa yang selama ini diberitakan dan diisukan tentang Papua, ternyata beda dengan kenyataan di lapangan. Alam dan masyarakat Papua begitu ramah dan menyenangkan. Menkokesra mengaku sangat terkesan dengan antusiaismemasyarakat Papua ataspelaksanaan Rainas X ini. Hal ini membuktikan masyarakat Papua telah memberikan dukungan penuh demi suksesnya event terbesar ini.
“Ini menunjukkan bahwa masalah–masalah yang selama ini diisukan dan diberitakan itu tidak benar. Bahwa mereka benar–benar menyadari sebagai suatu bangsa,” kata Agung Laksono usai menutup kegiatan Rainas X di Jayapura, Senin (15/10/2012).
http://bintangpapua.com/headline/27709-menkokesra--papua-tak-seperti-yang-diberitakan
Kegiatan Rainas X ini dimulai sejak 8 Oktober 2012, namun baru dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden RI, Boediono pada 10 Oktober 2012. Ketika menutup acara Rainas X tersebut, Menkokesra yang juga bertindak selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Harian Gerakan Pramuka (Kamabinari), dalam sambutannya mengatakan, pelaksanaan Rainas X di Papua umumnya dan di Kota Jayapura khususnya sungguh luar biasa, karena berjalan sukses, aman dan damai mulai dari hari pertama hingga upacara penutupan. “Ini merupakan hasil upaya seluruh pihak terkait yang secara solid berkomitmen untuk mensukseskan penyelenggaraan Rainas X kali ini. Untuk itu, saya atas nama Pemerintah Pusat, mengucapkan terima kasih kepada Bapak, Ibu, Saudara, Kakak, dan Adik, atas usahanya yang tulus dan tak kenal lelah,” kata Menko Kesra RI, Agung Laksono. Menkokesra juga menyadari bahwa pelaksanaan Rainas X di Papua ini pada awalnyadiliputi banyak kendala. Misalnya, waktu pelaksanaannya yang diulur–ulur, termasuk juga masalah keamanan, sehingga membuat pelaksanaan Rainas X di Papua ini sempat mengalami penundaan. “Ternyata setelah berlangsung, berjalan dengan baik dan lancar. Dari sejak tanggal 8 sukses, aman dan damai. Sungguh mengharukan bagi saya. Ini menunjukkan bahwa Papua itu tidak seperti yang diberitakan. Ini kan bisa dilihat bahwa pelaksanaan Rainas X aman dan damai,” pujinya. Suksesnya pelaksanaan Rainas X di Papua ini sempat memunculkan usulan dari beberapa Kwartir Daerah (Kwarda) dan Kwartir Cabang (Kwarcab) yang meminta agar pelaksanaan Rainas XI empat tahun mendatang, maupun Jambore Nasional (Jamnas) kali mendatang dilaksanakan lagi di Papua. Atas usulan ini Agung Laksono mengatakan hal itu akan dibicarakan pada saat Kongres Pramuka di Provinsi Jambi nanti. Apakah akan kembali dilakukan di Papua atau di daerah lain di seluruh Indonesia. “Ini menunjukkan bahwa di seluruh tanah air, seluruh kegiatan Pramuka bisa diselenggarakan termasuk di Papua,” tandasnya. Raimuna Budaya Asli Papua Menkokesra kembali menegaskan bahwa Raimuna berasal dari budaya lokal Papua. Raimuna Nasional kali ini diselenggarakan pertama kalinya di tempat asal budaya Raimuna. Kata “Rai” – “Muna” berasal dari bahasa Ambai, salah satu Kabupaten di Papua, yakni Kabupaten Kepulauan Yapen. Kata Raimuna, demikian Menkokesra, dapat diartikan sebagai sekelompok orang yang berkumpul untuk mencapai tujuan secara bersama-sama untuk kebaikan orang banyak. “Sesuai dengan arti kata Raimuna, saya mengharapakan agar pelaksanaan ini dapat benar–benar bermanfaat tidak hanya bagi para anggota Gerakan Pramuka saja, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Sehingga tema Rainas X Tahun 2012, yakni ‘Pramuka Indonesia Bersama Masyarakat Membangun Papua’, dapat benar–benar terwujud dan dirasakan oleh masyarakat Papua,” tegas Agung. Selain itu, Menkokesra meminta agar Pramuka sebagai asset anak bangsa yang harus didorong untuk tahun – tahun ke depan. Karena generasi muda juga bagian terpenting dalam membentuk karakter bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H