[caption id="attachment_198682" align="aligncenter" width="492" caption="Foto : papuabarat.litbang.deptan.go.id"][/caption] Hampir sepanjang tahun ini, berita dari Papua nyaris hanya satu warna, yakni kekerasan. Berita baik dari Papua boleh dibilang teramat langka. Kendati sempat diselingi khabar dari festival Danau Sentani, namun momentum di penguhujung Juni lalu itu ‘terkubur’ oleh berita tentang gejolak masyarakat Papua akibat intimidasi para aktivis Papua merdeka yang hendak merayakan hari lahir OPM tanggal 1 Juli kemarin.
Setelah gejolak 1 Juli itu reda, media nasional coba mewartakan berita yang menyejukan mata dan hati. Yakni tentang panen padi dari hasil perut bumi Cenderawasih yang dikhabarkan meningkat 12,5 persen dibanding tahun lalu. Ini tentu menggembirakan, karena tat kala sejumlah daerah di Tanah Air dilanda ancaman kemarau panjang, Tanah Papua khususnya di kabupaten Merauke, Jayapura, Keerom dan Kota Jayapura justru menghasilkan padi yang terus meningkat.
http://zonadamai.wordpress.com/2012/07/03/produksi-padi-papua-naik-dibanding-tahun-lalu/
Diberitakan bahwa produksi padi Provinsi Papua mencapai hampir 116 ribu ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami kenaikan 12,5 persen dibanding tahun sebelumnya. Kepala Bidang Produksi BPS Papua, Hartono menyebutkan, kenaikan produksi disebabkan peningkatan luas panen sebesar 2.576 hektar dan kenaikan produktivitas padi sebesar 1,1 kuintal per hektar atau 2,60 persen.
Kontribusi produksi padi Papua pada 2011, kata Hartono, hanya sebesar 0,2 persen terhadap produksi padi nasional.Papua menempati urutan 27 dari 33 Provinsi penghasil padi di Indonesia. Daerah penghasil padi di Papua diantaranya kabupaten Merauke, Jayapura, Keerom dan Kota Jayapura
Ternyata daerah-daerah penghasil padi di Papua itu adalah daerah yang paling sering terjadi kerawanan terkait adanya keinginan sekelompok orang Papua yang menginginkan Papua pisah dari NKRI.
Kalau saja mereka lebih fokus bekerja di sawah dan ladang serta mengganti senjata api dan panah dengan cangkul dan arit, niscaya produksi padi di wilayah-wilayah itu akan lebih meningkat lagi. Semoga...!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H