[caption id="attachment_185450" align="aligncenter" width="489" caption="Foto: Antara"][/caption]
Hapuskan Upah Murah!!!
Hapuskan sistem kerja outsourcing!!!
Tingkatkan perlindungan buruh migran!!!
Itulah sebagian dari tuntutan kaum buruh
Saban tahun disuarakan
Saban tahun diperjuangkan
Menjadi semacam ritual rutin setiap May Day
Ditanggapi atau dicuekin, masa bodoh....
Yan penting demo...demo....dan demo...!!!
Bukankah demo perlu ongkos?
Karena untuk mencapai titik kumpul harus naik angkot atau ojek
Bila perlu sewa bus sehari penuh
Untuk berhemat bisa bawa bekal
Atau nebeng kalau berani malu.
Bukankah ikut demo berarti bolos kerja?
Karena tuntutan 1 Mei sebagai hari libur katanya salah alamat
Mestinya ke gedung dewan eh malah ke kuburan....
Bukankah untuk berdemo juga butuh menu makan ekstra ?
Karena otot harus kuat agar bisa long march
Tenggorokan harus tetap adem agar mantap berteriak seharian
Dan stamina harus prima karena ditampar terik matahari
dan mungkin guyuran hujan beneran, hujan water canon
dan ... iiihhjangan sampe ada hujan peluru!!!
Kenapa harus demo?
[caption id="attachment_185453" align="aligncenter" width="505" caption="foto : google.com"]
Bukankah ada wakil-wakil rakyat yang terhormat
Yang duduk di kursi parlemen mewakili kaum buruh?
Bukankah ada tokoh buruh yang sudah duduk di pemerintahan?
Bukankah ada undang-undang, peraturan ini-itu serta sanksi?
Bukankah ada asosiasi buruh ini-itu yang sering diundang berunding?
Jangan-jangan salah alamat lagi....
Berundingnya di kuburan juga.....
Medan, 1 Mei 2012
Vero
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H