Mohon tunggu...
Veronika Nainggolan
Veronika Nainggolan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Baru selesai kuliah, sdg mengadu nasib di ibukota. \r\n\r\nMotto : "MENGAMATI lalu MENULIS" \r\n \r\nuntuk KEDAMAIAN NEGERI......\r\n \r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jejak Peradaban Papua di Pulau Mansinam

5 Februari 2012   19:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:01 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap tahun, tepatnya tanggal 5 Pebruari, masyarakat Papua selalu memperingatinya sebagai Hari Pekabaran Injil. Acara ini biasanya dirayakan di sebuah pulau di wilayah Kabupaten Manokwari, yaitu Pulau Mansinam.

Sebuah perayaan untuk mengingatkan Orang Papua bahwa perkembangan dan perubahan mereka diawali sejak Injil Suci masuk ke Tanah Papua tanggal 5 Pebruari 1855 melalui Johan Gottlob Geissler dan Carl William Ottow.

Dikisahkan bahwa Dua misionaris asal Jerman ini  setelah melalui sebuah perjalanan panjang yang melelahkan dengan kapal Abel Tasman. Dan 5 Februari 157 tahun lalu untuk pertama kalinya menjejakkan kakinya di Pulau Mansinam.  Karya awal mereka mewartakan Injil Suci kemudian terus disebarluaskan oleh para pekerja Zending ke seluruh pelosok Papua. Medan yang berat, alam yang tidak bersahabat tidak menjadi hambatan bagi missi mereka. Bahkan penduduk yang tidak simpatik pun berhasil mereka rangkul.  Semua rintangan itu telah diatasi dengan hati dan kasih ,  dan hasilnya dapat kita saksikan sekarang, Orang Papua semakin maju dan berkembang menuju ke kehidupan yang  semakin bermartabat.

Tahun ini, 5 Pebruari 2012 tepat pada peringatan ke 157 tahun Pekabaran Injil di Tanah Papua, Presiden SBY mengutus 3 (tiga) Menteri ke Pulau Mansinam. Mereka adalah Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Perhubungan EE Mangindaan, dan Menteri Lingkungan Hidup Baltazar Kambuaya, serta staf khusus Presiden RI asal Papua, Felix Wanggai.

http://regional.kompas.com/read/2012/02/05/14100220/Tiga.Menteri.Bangun.Situs.Pekabaran.Injil.di.Papua

Mereka datang dengan tujuan mulia. Mengutip pernyataan Felix Wanggai, mereka datang tidak saja untuk membangun situs Pekabaran Injil di Pulau Mansinam, tetapi lebih dari itu, agar situs yang hendak dibangun dengan dana sebesar Rp 165 Miliar itu bisa menjadi motivasi untuk membangun Tanah Papua dengan hati dan kasih.

Pembangunan situs itu sudah dimulai, ditandai dengan peletakan batu pertama oleh tiga Menteri utusan Presiden SBY. Menurut Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, selain situs juga akan dibangun sejumlah sarana prasarana untuk meningkatkan kesejahteraan warga Mansinam. Pembangunan situs akan dimulai Maret, dan ditargetkan selesai setahun. Pembangunan situs ini adalah realisasi komitmen Presiden RI yang tahun 2009 pernah berjanji akan membangun situs Pekabaran Injil ini.

Semoga Situs ini bisa memperkuat identitas Pulau Mansinam sebagai gerbang pembangunan peradaban di tanah Papua. Amatlah penting bagi Orang Papua dan lebih-lebih bagi Pemerintah Indonesia untuk menjaga identitas Pulau Mansinam sebagai gerbang pembangunan peradaban.

Niat mulia itu sudah terpatrikan dalam ritual peletakan batu pertama pembangunan situs 5 Pebruari lalu untuk membangun Papua dengan hati dan kasih. Maka wacana dialog Jakarta-Papua yang tengah disiapkan saat inipun hendaknya bisa dilaksanakan dengan cara-cara yang bermartabat. Dikerjakan dengan hati dan kasih.

Kiranya pada peringatan 157 Tahun Pekabaran Injil di Tanah Papua ini, menjadi momentum kebangkitan semangat anak bangsa ini untuk membenahi salah urus dan salah atur yang selama ini terjadi di atas Tanah Papua. Mari kita bangun Papua dengan hati dan kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun