Dalam satu hari saja puluhan copas telah dibuat oleh tim VIVA untuk menggiring opini publik kalau PSSI menggunakan penulis bayaran di kompasiana.
Opini-opini yang mereka buat tiap harinya makin lama hanya berisi umpatan seperti maaf "gobok,bodoh,begok,tolol dan oon"
Ketidakmauan untuk secara terbuka memakai sumber berita di luar jaringan VIVA jelas membuat objektifitas tim VIVA dalam mengabarkan sebuah berita jelas meragukan. Kompas TV yang sebenarnya satu induk dengan kompas tidak diakui keberadaannya.
Bayangkan seorang Agum yang seharusnya berjuang agar jangan sampai Indonesia di sanksi FIFA justru ditonjolkan sebagai seorang yang paling ingin Indonesia di banned FIFA. bukankah itu kontradiksi dari pernyataan bahwa TF dibentuk mendukung Indonesia agar bebas dari kemungkinan sanksi FIFA.
Sudah banyak opini-opini yang menyesatkan yang mereka buat,walaupun orang itu netral dan ingin menyelesaikan konflik sepakbola indonesia jika menyudutkan KPSI pasti di giring opini orang tersebut bodoh,tolol,antek Johar dan sebagainya.
Mata hati dan fikiran Tim VIVA telah dibutakan karena pengabdian mereka kepada junjungan mereka MR.Dagu Lanchip.
mereka pantas dicap seperti itu karena semua orang yang bersebrangan dengan mereka pasti mereka plintir pernyataannya walau itu dari akademisi,pengamat sepakbola,pejabat bahkan presiden. tujuan mereka hanya satu,menggiring opini publik jika KPSI itu ada yang mendukung walau secara nyata KPSI sudah tidak ada dukungan lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H