Vernanda Normansyah Hidayat dan Sundahri
Program Studi Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Jember
Korespondensi: Sundahri.faperta@unej.ac.idÂ
vernandanh@gmail.com
      Pohon karet merupakan salah satu hasil pertanian penting bagi perkebunan di Indonesia dan dunia.Di Indonesia, karet merupakan salah satu sumber devisa negara yang penting karena dapat memberikan kontribusi sebagai produk ekspor. Banyak produk yang menggunakan bahan baku karet, seperti ban, peralatan rumah tangga,  tas dan sepatu neoprene, pelindung karet, dan mainan anak. Selain itu pohon karet juga mempunyai keunggulan yaitu mampu menyerap gas buang dan menghasilkan oksigen dalam jumlah  yang jauh lebih besar dibandingkan jenis pohon lainnya (Filie & Kusuma, 2011). Tentunya dalam produksi yang besar diperlukan tanaman yang sehat dan tidak terkena penyakit. Perkembangan industri karet terus berlanjut hingga saat ini. Namun,Terdapat hambatan dalam pengembangan budidaya karet, antara lain:Dalam kasus lain, serangan penyakit mencapai 5-15%, yang dianggap mungkin terjadi.produksinya menurun setiap tahunnya (Muharni dan Widjajanti, 2011).
      Salah satu penyakit yang sering menyerang  tanaman karet adalah jamur akar putih (JAP) yang disebabkan oleh jamur Rigidoporus microporus.Serangan jamur akar putih menurunkan hasil sebesar 3 sampai 15% dan menyebabkan pohon karet mati 6 bulan sampai 1 tahun setelah pohon terserang. Penyakit Jamur Akar Putih (JAP) merupakan penyakit yang menyebabkan kerusakan parah pada pohon karet yang disebabkan oleh R.microporus.JAP dapat diperbanyak secara seksual atau vegetatif. Penularan secara seksual melalui spora.Spora JAP dapat menjadi sumber infeksi jika spora  jatuh pada permukaan inokulum segar, diikuti dengan kondisi iklim yang mendukung.Siklus penyakit JAP ditularkan terutama melalui kontak antara akar pohon yang sehat dengan akar pohon yang sakit atau dengan kayu yang mengandung sumber infeksi. Produksi pohon karet indonesia masih sedikit, hal ini disebabkan oleh serangan penyakit jamur akar putih, penyakit ini merupakan penyakit yang sangat penting pada pohon karet, karena penyakit ini dapat menyebabkan matinya pohon dan pemaksaan yang berlebihan terutama pada pohon 2 hingga 6 tahun.
      Akar pohon karet yang terinfeksi JAP memiliki permukaan yang kasar dan warnanya sangat ditentukan oleh warna jamur yang menginfeksi.Pada permukaan akar yang sakit terdapat filamen jamur  berwarna putih (rhizomorph) yang menjalar di sepanjang akar.Benang sutera mengembang dan bercabang seperti jaringan, ujung-ujung benang mengembang seperti bulu, menempel erat pada permukaan akar, kadang-kadang benang berwarna agak kuning. JAP seringkali membentuk tubuh buah (basidiocarp) di bagian atas pohon yang sakit, sehingga memperlihatkan akar atau pangkal pohon yang sakit.Badan buah tampak seperti kipas tebal, permukaan atas berwarna kuning jingga, permukaan bawah jingga, merah atau coklat.Jika tubuh buah dipotong, terlihat lapisan atas berwarna coklat muda dan lapisan bawah berwarna coklat kemerahan.
      Salah satu solusi penyegahan penyakit tersebut yaitu persiapan dan pengolahan tanah.Persiapan tanah adalah salah satu tindakan rekayasa standar yang dilakukan di perkebunan karet komersial. Penyiapan lahan pada prinsipnya bertujuan untuk menciptakan kondisi yang mendukung bagi tumbuh dan berkembangnya pohon karet.  Secara umum penyiapan lahan meliputi dua kegiatan, yaitu: (1) membersihkan areal  sisa penambangan (batang pohon dan tunggul) dan (2) membajak lahan.
      Selain menciptakan kondisi agar akar pohon dapat menembus ke dalam tanah, pengolahan tanah pada saat penyiapan lahan untuk penanaman karet juga berperan sangat penting dalam menghilangkan gulma yang ada di permukaan tanah, dengan cara menghilangkan seluruh akar dan kayu dari dalam tanah dan yang terpenting mencegah gulma agar tidak masuk ke dalam tanah, berkembangnya hama dan penyakit tanaman karet khususnya jamur akar putih (Idris, 1982; Jayasuriya, 2007; Rodesuchit dan Chantarapratin, 2007) dikarenakan sisa perakaran serta kayu merupakan sumber makanan untuk jamur akar putih (JAP) (Omorusi, 2012)
      Pengolahan tanah sangat berperan penting bagi budidaya tanaman karet dikarenakan pengolahan tanah dapat meningkatkan produktivitas tanaman karet dengan mencegah penyakit dan hama terutama akar putih, Pengolahan tanah secara mekanis (menggunakan alat berat) merupakan metode yang umum dilakukan di perkebunan komersial. Selain bekerja lebih cepat, cara ini juga mempunyai efek menghancurkan sumber infeksi jamur akar putih.
Daftar Pustaka