Dalam kehidupan, setiap orang memiliki pemikiran dan asumsi-asumsi yang berada di kepala  mereka. Ada yang memiliki pemikiran yang terbuka atas setiap hal yang terjadi dan ada pula manusia dengan pemikiran sempit sehingga kerap menimbulkan efek tersendiri kepada si pemiliknya seperti rasa galau atas sebuah permasalahan dan sebagainya.Â
Midset adalah sebuah hal yang begitu familiar kita dengarkan sehari-hari. Bukan hanya sekedar familiar ditelinga , tetapi midset adalah hal yang selalu terlibat dan kita libatkan dalam sehari-hari. Mindset berasal dari 2 suku kata yakni "Mind" yang artinya Pikiran sedangkan "Set" yang berarti Pola.Â
Jika digabungkan keduanya maka Mindset diartikan sebagai Pola Pikir, dan diartikan pula bahwa Mindset adalah pekerjaan yang dilakukan oleh isi kepala kita dengan membangun sebuah pemikiran sebelum malaksanakan sebuah hal yang akan dihadapi.Â
Menurut Para Ahli yang dikutip dari buku Strawberry Generation, Mindset adalah set of assumption. Jadi, Mindset terdiri atas asumsi-asumsi yang dianut seseorang dan sudah tidak cocok dengan kebutuhan yang baru.Â
Dalam banyak hal, mereka terkurung oleh pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan sendiri.[1] Terkadang orang yang sudah memiliki mindset atau ter-mindset akan sulit untuk menerima pendapat lain karena sudah terpacu oleh asumsinya tersendiri dalam memandang suatu hal yang kemudian akan berdampak pula terhadap apa yang dilaksanakan.Â
Banyak sebagian dari kita yang sudah berhasil membangun mindset kepada hal yang belum dihadapi, yang sebenarnya hal yang akan dihadapi terkadang adalah yang mudah untuk dikerjakan, akan tetapi karena mindset yang dibangun adalah mindset yang buruk maka suatu hal yang mudah tersebut akan terlihat rumit.Â
Berbeda  yang akan terjadi pula apabila kita memiliki mindset bahwasannya "hal yang akan dihadapi adalah hal simple untuk dilaksanakan", maka dalam penerapannya atau aksinya akan tetap berasumsi "Oh ini mudah kok!" meskipun nantinya akan menemui suatu kendala. Lalu? Bagaimana cara mengatur pola pikiran? Utamanya mengatur mindset dengan baik tehadap hal yang akan dilakukan.
Setiap orang memiliki pemikiran yang bervariatif dan setiap orang memiliki kemampuan untuk membangun bahkan mengendalikan setiap pemikirannya. Agar kita tidak terjerumus memiliki mindset yang buruk yang nantinya akan berdampak pada sebuah aksi atau pelaksanaan yang buruk.Â
Yang perlu kita tanamkan dari pikiran kita adalah "Be Positive Thinking!", sebuah kata yang kerap kita temui meskipun terkadang sulit diterapkan ketika kita sudah berasumsi buruk.Â
Tapi siapa sangka kata tersebut memiliki makna yang begitu mendalam yang perlahan akan menjurus kepada sikap kita dalam menghadapi suatu hal.Â
"Be Posiitive Thinking!" adalah kalimat yang berartikan "Jadilah seorang yang memiliki pemikiran yang positif!", ketika kita sudah memiliki pikiran yang positif  maka akan tumbuh mindset yang positif pula terhadap hal-hal yang akan dilakukan sehingga dalam melakukan tindakan tersebut tidak akan terbebani dan kemudian akan menghasilkan hasil yang baik pula.