Dalam riuhnya alam yang berdansa di senja,
Kulangkahkan kaki di ladang takdir yang menanti.
Di sana, terperangkaplah detik dalam ketiadaan,
Pertemuan yang ditunggu, di sana terukir cerita.Â
Hijau ladang terhampar, memanggil jiwa yang resah,
Biru langit memayungi langkah-langkah harap.
Di sini, diantara rerumputan yang merambat,
Tertanam benih hasrat, terbakar di dalam sanubari.
Dengarlah, di antara angin yang berbisik lembut,
Ada seruan tak terucap, datang dari jauh sana.
Dalam nyanyian alam yang penuh semangat,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!