Mohon tunggu...
Verlael Raja
Verlael Raja Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Rajin Menulis , Rajin Berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tingginya Rasa Toleransi di Desa Buntu

4 April 2024   11:54 Diperbarui: 4 April 2024   12:04 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa Global Prestasi 

Apa yang biasanya di lakukan orang untuk mendapatkan lingkungan masyarakat yang rukun? Ya benar, toleransi! Toleransi merupakan cara agar NKRI bersatu dan bisa saling menghargai sesama...

Pada Hari Minggu, 3 Maret 2024 Siswa Global Prestasi School berkesempatan untuk melakukan Local immersion ke Wonosobo, Jawa Tengah, Desa buntu. Desa buntu merupakan desa yang memiliki rasa toleransi yang cukup kuat, mereka mempercayai 5 agama : Hindu, Buddha, Kristen, Katholik, Islam. 

Sebelum kita masuk ke pembahasan utama, kita harus mengetahui definisi toleransi. Toleransi merupakan sikap penting  yang memperkenalkan kemampuan untuk mengatasi perbedaan dan menghargai keutuhan serta kepercayaan orang lain. Hal ini melibatkan pemahaman dan percaya diri akan hak-hak orang lain untuk berbeda dan mengejar kebutuhan mereka. 

Desa Buntu Wonosobo merupakan contoh yang sangat positif dalam pengembangan toleransi antar masyarakat. Di sini, masyarakat selalu menghargai keutuhan satu sama lain, baik dalam aspek budaya, agama, ataupun kebudayaan. Kesetaraan ini terlihat pada keadaan yang harmonis dan sejahtera di desa tersebut.

Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat toleransi di Desa Buntu adalah budaya yang mengarah kepada harmoni dan kepercayaan satu sama lain. Masyarakat desa ini memiliki nilai-nilai yang sama dalam mengatasi perbedaan dan menghargai keutuhan orang lain. Hal ini membantu masyarakat untuk menghadapi perbedaan dengan cara yang lebih baik dan menghindari konflik.

Community Service Desa buntu juga memiliki sifat yang sangat solid antar satu dengan yang lainnya, mereka selalu melakukan acara dan kegiatan secara bersama sama, seperti gotong r0yong, kerja bakti dan sebagainya. Tak hanya itu, masyarakat desa Buntu tentunya tidak pandang bulu dan selalu membantu sesama tanpa melihat agama, ras , suku dan etnis. Ini menunjukan bahwa interaksi sosial antar masyarakat tidak hanya berjalan secara teoritis / fiksi  tetapi juga diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat desa Buntu. Tentunya hal hal positif seperti ini bisa di jadikan inspirasi serta contoh untuk para Komunitas Siwa Global Prestasi School. 


Kegiatan Masyarakat Untuk Menghasilkan Dan Membudidayakan Rasa Toleransi. 

Desa Buntu Wonosobo memiliki berbagai macam kegiatan yang memperkuat toleransi dan keterikatan batin antar masyarakat. Salah satunya adalah upacara-upacara budaya yang diadakan secara berkala. Dalam upacara-upacara ini, masyarakat dapat menghadiri dan menghargai budaya dan kebudayaan yang berbeda satu sama lain. Hal ini membantu masyarakat untuk memahami dan menghargai perbedaan yang ada, serta memperkuat hubungan antar masyarakat. Contohnya adalah ketika sambutan tari tradisional gabungan antar agama saat menyambut kedatangan Siswa Siswi Global Prestasi School. Mereka memiliki solidaritas dalam mengabungkan tari antar agama seperti barongsai dan tarian agama dan suku yang lainnya. 

Bagi saya, Toleransi Di Desa Buntu Merupakan Rasa Toleransi Yang Harus Masyarakat Gagah Dan Tiru. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun