Model mental dapat dianggap sebagai gambaran internal untuk mempengaruhi pikiran, tindakan, dan hubungan dengan orang lain. Model mental sendiri adalah teori yang memegang tentang sistem tertentu di dunia dan perilaku yang diharapkan. Menurut Harrison & Treagust dalam Jansoon dkk (2009;147) model mental adalah merepresentasikan pikiran tiap individu yang digunakan untuk menggambarkan dan menjelaskan suatu fenomena ketika kita belajar sains. Secara umumnya model mental adalah suatu konsep yang awalnya dikembangkan untuk membantu proses pikir kita sehari-hari.
Pemimpin yang memiliki banyak model mental akan cenderung mengatur bagaimana mereka menafsirkan pengalaman mereka dan bagaimana mereka bertindak sebagai tanggapan terhadap orang dan situasi. Model mental juga berpengaruh terhadap kemampuan seseorang atau organisasi untuk memahami permasalahan yang sedang dialami.Â
Model mental juga dapat menjelaskan bagaimana seseorang berpikir sehingga bisa menjelaskan mengapa dan bagaimana seseorang atau organisasi menetapkan suatu keputusan atau suatu tindakan. Ketika seorang pemimpin memiliki model mental yang positifi maka akan lebih mudah bagi pemimpin untuk memengaruhi anggotanya untuk dapat memiliki mental model yang positif juga. Mempunyai mental model positif menjadi salah satu modal untuk dapat mencapai suatu keberhasilan.
- Assumptions
Seseorang yang berasumsi bahwa orang tidak dapat dipercaya akan bertindak sangat berbeda dalam situasi daripada  seseorang yang memiliki ausmsi bahwa orang yang dapat dipercaya. Pemimpin yang memiliki asumsi tentang peristiwa, situasi, dan keadaan serta juga tentang orang-orang. Dikutip dari buku The Leadership Experience by Richard L. Daft (2018) bawha J.C Penney memberikan contoh yang baik.Â
Ron Johnson yang membantu menciptakan produk Apple yang sangat  populer dan sukses disewa untuk bisa menyelamatkan J.C Penney dari kebangkrutan tapi mereka hanya dipecat selama 17  bulan dalam pekerjaannya. Remake Johnson mengasumsikan satu-satunya pelanggan departmen store yang penting adalah  yang berbelanja di Target atau Macy's atau Nordstrom's.Â
Pada tahun 2015 Marvin Ellison mengambil alih sebagai CEO ketiga di  Penney selama 4 tahun. Salah satu pekerjaan terbesar Ellison akan bekerja sama dengan pemimpin Penney teratas untuk  membawa asumsi yang lebih realistis untuk menemukan kembali merek ikonik untu era yang baru.
Seperti yang sudah digambarkan oleh contoh diatas, penting bagi pemimpin untuk memberi anggapan sebagai ide sementara daripada kebenaran. Semakin sadar seorang pemimpin maka semakin pemimpin memahami bagaimana asumsi untuk  membimbing perilaku keputusannya. Selain itu juga pemimpin dapat mempertanyakan apakah asumsi lama sesuai dengan kenyataan situasi pada saat ini.
Changing or Expanding Mental Models
Pola pikir pemimpin harus memainkan kunci kesuksesan dari kelompok tersebut. Sebuah studi dari Universitas Harvard menemukan bahwa mereka semua akan berbagi apa yang peneliti sebut sebagai "kecerdesan kontekstual" atau kemampuan  untuk merasakan konteks sosial, politik, teknologi, dan ekonomi zaman dan mengadopsi model mental yang membantu  kelompok mereka. Dalam perubahan dunia yang cepat dan tidak dapat dihentikan, faktor yang terbesar untuk menentukan  keberhasilan pemimpin dan kelompok merupakan kemampuan untuk mengubah atau memperluas model mental seseorang.
Organisasi akan rentan ketika pemimpin tetap dengan model mental yang lama pada saat realitas baru. Dikutip dari buku The Leadership Experience by Richard L. Daft (2018) misalnya saja pangsa pasar untuk smartphone BlackBerry yang anjlok dalam beberapa tahun terakhir karena para pemimpin di Research in Motion tinggal dengan apa yang berhasil dimasa lalu dan kesulitan untuk menggesr model mental mereka untuk menjadikan perusahaan yang kompetitif di lingkungan yang berubah dengan cepat dengan smartphone Apple dan Samsung. Di sisi lain, para pemimpin Apple telah menjadi master dalam pergeseran atau memperluas mental mereka model selama bertahun-tahun.Â
Sayangnya banyak pemimpin yang menjadi tahanan dari asumsi mereka sendiri dan pola pikir karena ini menyebabkan kesuksesan dimasa lalu. Mereka menemukan diri mereka hanya pergi dengan cara tradisional yang melakukan sesuatu baik itu menjalankan bisnis seperti Research in Motion, mengelola yayasan, menangani klaim asuransi, menjual kosmetik, atau juga melatih tim basket tanpa menyadari bahwa mereka telah membuat keputusan dan bertindak dalam bingkai terbatas dari model mental mereka sendiri.