Mohon tunggu...
Verina Cornelia
Verina Cornelia Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa itu New Media? 6 Karakteristik New Media

21 Agustus 2018   02:03 Diperbarui: 14 September 2018   23:35 5782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : dreamstime.com

Munculnya istilah media baru atau New Media di akhir tahun 1980-an membuat dunia media dan komunikasi terlihat sangat berbeda. Perkembangan media dari media konvensional hingga media baru atau New Media, turut mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia (aspek ekonomi, sosial dan budaya). Kehadiran New Media tidak lepas dari perkembangan teknologi yang sifatnya dinamis. Di era New Media, perubahan bentuk, produksi, distribusi dan konsumsi media terlihat sangat kompleks. 

Ada beberapa hal yang dapat dipertanyakan terkait perkembangan media konvensional ke media baru, mulai dari audiensnya, genre media dan keterampilan produksi media, institusi media serta kontrol negara atau pemerintah terhadap media. Berikut indikasi perubahan terkait media baru:

  • Pergeseran dari Modernitas ke Postmodernitas, di tahun 1960-an terjadi perubahan struktural dalam masyarakat dan perekonomian serta perubahan budaya yang korelatif. Media baru dilihat sebagai penanda munculnya perubahan tersebut.
  • Proses globalisasi yang intensif, media baru dilihat sebagai elemen yang menyumbang batas-batas nasional dalam hal perdagangan, organisasi perusahaan, kebiasaan dan budaya serta identitas dan keyakinan.
  • Era industri manufaktur yang digantikan oleh era Postindustrial Barat, media baru melambangkan pergeseran dalam ketenagakerjaan, keterampilan serta investasi dan laba dalam produksi barang-barang material, juga penggunaan New Media untuk pelayanan dan industri informasi.
  • Desentralisasi, jaringan komunikasi baru yang tersebar, luas dan mampu melintasi batas, memfasilitasi mekanisme kekuasaan dan kontrol dari pusat kolonial Barat.

New Media dilihat sebagai bagian dari lanskap teknologi, sosial dan budaya yang jauh lebih luas atau disebut dengan istilah teknokultur.

Media baru merujuk pada hal-hal berikut:

  • New Textual Experiences, yaitu genre dan bentuk tekstual baru, hiburan dan pola konsumsi media (permainan komputer, simulasi, film efek khusus).
  • New ways of representing the world, media menawarkan pengelaman representasional baru (multimedia interaktif berbasis layar).
  • New relationship beetwen subjects (users and consumers) and media technologies, yaitu perubahan dalam penggunaan dan penerimaan gambar dan media komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
  • New experiences of the relationship beetwen embodiment, identity and community, yaitu pergeseran waktu, ruang dan tempat (pada skala lokal dan global).
  • New conceptions of the biological body's relationship to technological media, yaitu tantangan baru karena adanya nyata dan virtual, alam dan teknologi serta manusia dan buatan.
  • New patterns of organisation and production, yaitu penataan dan integrasi yang lebih luas budaya media, industri, ekonomi, kontrol dan regulasi.

Berikut beberapa bidang yang berkembang pesat karena peran teknologi:

  • Computer-mediated communications, email, chat rooms, forum komunikasi berbasis avatar, transmisi gambar suara, World Wide Web, blog, situs jejaring sosial dan telepon seluler.
  • New ways of distributing and consuming, CD, DVD, Podcast dan berbagai platform untuk permainan komputer.
  • Virtual 'realities'
  • A whole range of transformations and dislocations of established media (misalnya, fotografi, animasi, film dan bioskop).

Berikut merupakan karakteristik dari New Media:

  • Digital

Dalam proses media digital semua data input diubah menjadi angka. Data tersebut sebenarnya analog yang diproses dan disimpan dalam bentuk angka serta dapat dihasilkan dalam bentuk online, disk digital atau drive memori sehingga output-nya berupa teks tertulis, grafik dan diagram, foto serta gambar bergerak yang direkam.

  • Interaktivitas

Ketika media konvensional memberikan penawaran pasif, New Media justru memberikan penawaran interaktivitas. Menjadi interaktif menandakan pengguna New Media mampu campur tangan atau terlibat secara langsung dalam mengubah gambar dan teks yang mereka akses.

  • Hipertekstual

Hipertekstual terjadi jika terdapat transisi yang dihasilkan oleh pertemuan antara studi sastra dan potensi New Media. Hipertekstual digunakan untuk mendeskripsikan teks yang menyediakan jaringan tautan ke teks lain

  • Jaringan

New Media membagi audiens dalam beberapa segmen, meskipun jumlahnya besar namun tidak berarti seragam. New Media merupakan jaringan pada tingkat konsumsi di mana terlihat segmentasi yang dihasilkan dari penggunaan media.

  • Virtual

New Media mencakup wacana dunia virtual, ruang, objek, lingkungan, kenyataan, diri dan identitas. Virtual dapat diartikan sebagai fitur budaya postmodern dan masyarakat yang maju secara teknologi, di mana begitu banyak aspek pengalaman sehari-hari yang disimulasikan secara teknologi.

  • Simulasi

Simulasi adalah konsep yang digunakan secara luas dalam literatur New Media, atau dapat disebut 'imitasi' atau 'perwakilan'.

Karakteristik di atas merupakan matriks kualitas yang membuat New Media berbeda. Kualitas-kualitas tersebut tidak sepenuhnya berfungsi dalam teknologi, semuanya tercampur dalam organisasi budaya yang melibatkan aspek sosial dan ekonomi.

Era New Media memang membawa berbagai kemudahan, namun jika tidak dimanfaatkan dengan bijak dapat menimbulkan berbagai masalah pula.

Daftar Pustaka :

Lister, Martin dkk. 2009. New Media: A Critical Introduction. New york: Routledge.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun