Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki Sejarah dan juga budayanya. Salah satu sejarahnya adalah Indonesia memiliki banyak begitu situs candi yang tersebar di berbagai Kawasan wilayah Indonesia.
Kata Candi sendiri itu sebenarnya digunakan untuk menyebut bangunan keagamaan, karena terdapat situs pemujaan kuno dari peradaban Budha-Hindu. Bangunan ini adalah tempat untuk menyelenggarakan upacara pemujaan seperti, pemujaan dewa, menghormati para leluhur atau menghormati para Budha.
Akan tetapi istilah kata candi itu sebenarnya tidak hanya digunakan oleh Masyarakat umum untuk menyebut tempat ibadah saja, karena ada banyak terdapat situs arkeologi non-religius dari periode klasik Hindu-Budha Indonesia, baik listrik (kraton), kamar mandi, pintu, dll, disebut dengan candi.
Candi Prambanan atau biasa disebut dengan nama candi Rorojongrang merupakan salah satu candi hindu terbesar yang ada di Indonesia, candi ini dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini di persembahkan untuk Trimurti. Trimurti adalah tiga dewa utama yang ada di agama Hindu, yaitu Brahma dewa pencipta, Wisnu dewa pelindung, dan Siwa dewa perusak.
Kata Prambanan ini berasal dari nama desa tempat candi ini berdiri, yaitu merupakan gabungan dari nama dialek jawa dari istilah teologi Hindu para brahman yang berarti “Brahman agung”. Pendapat lain menyebutkan bahwa nama “Prambanan” berasal dari akar kata nbahasa jaw amban yang artinya memikul atau melaksanakan tugas , menuju pada dewa-dewa hindu yang bertugas untuk mengatur dan mencapai keberhasilan di alam semesta. Nama lain dari candi Prambanan ini juga bisa diartikan dengan 5 (Lima) gunung dalam Bahasa Khmer/Kamboja 5(Lima) adalah Pram dan Banam adalah gunung.
Bangunan candi ini pertama kali dibangun sekitar tahun 850 M oleh Rakai Pikatan dan terus menerus disempurnakan dan diperluas juga oleh raja Lokapala dan Raja Sri Maharaja Dyah Balitung Maha Sambu. Berdasarkan prasasti Siwagrha yang berasal dari tahun 856 M, bangunan suci ini dibangun untuk menghormati dewa Siwa dan nama aslinya adalah dalam Bahasa sansekerta adalah Siwagrha atau siwalaya yang berarti “rumah Siwa” atau “Kerajaan Siwa”. Dalam prasasti ini juga disebutkan bahwa selama Pembangunan candi sedang berlangung, pekerjaan umum juga dilakukan untuk memodifikasi saluran air untuk mengalihkan aliran Sungai di dekat candi ini. Sungai yang dimaksud adalah Sungai Opak. Ada banyak sekali kompleks saat proyek pengelolaan air ini berlangsung, banyak sekali sejarawan menduga bahwa arah asli air Sungai melengkung kea rah timur dan dianggap sangat dekat dengan candi sehingga erosi Sungai membahayakan Pembangunan candi. Kompleks ini secra berkala disempurnakan oleh Raja-Raja Medang Mataram dengan cara diperluas dengan Pembangunan ratusan candi lainnya disekitaran candi induk.
Pada sekitar tahun 930 M, ibu kota Kerajaan dipindahkan ke Jawa Timur oleh Sri Maharaja Mpu Sindok, seorang pengikut dinasti Isyana. Tetapi penyebab pastinya pergeseran pusat kekuasaan belum diketahui secara pasti. Namun, kemungkinan besar pergeseran ini terjadi karena letusan gunung Merapi yang sangat dahsyat pada tahun 1006 M, sekitar 20 kilometer sebelah utara candi Prambanan. Candi ini dikabarkan sudah benar-benar runtuh pada abad 16 M dikakernakan akibat gempa bumi.
Dan terdapat banyak pahatan yang terdapat pada dinding sebelah dalam pagar langkan sepanjangblorong galeri yang mengelilingi tiga candi utama candi Prambanan, Relief yang terpahat pada dinding candi Prambanan ialah menceritakan kisah tentang Ramayana dan Krishnayana. Cara membaca relief ini dibaca dari kanan ke kiri.
Hal ini sesuai dengan ritual pradaksina, yaitu ritual mengelilingi bangunan suci searah dengan jarum jam oleh peziarah. Kisah Ramayana bermula dari sisi timur bangunan candi siwa dan dilanjutkan ke candi Brahma.