Mohon tunggu...
Verena Patricia
Verena Patricia Mohon Tunggu... -

Komunikasi Jurnalisme FISIP UAJY..

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pilih Cepat atau Tepat?

11 April 2013   23:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:21 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Cepat, singkat, tetapi belum pasti kebenarannya.Demikianlah yang dapat digambarkan untuk jurnalisme online. Jurnalisme online berisi mengenai berita-berita ataupun informasi yang ditampilkan secara online melalui teknologi dan multimedia.Jurnalisme online yang juga merupakan situs berita ini memberikan informasi yang berkaitan dengan isu terkini yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Informasi dalam jurnalisme online disampaikan dengan menggunakan media internet.

Semula informasi hanya disampaikan melalui media cetak, yang kemudian seiring dengan perkembangan zaman, teknologi juga mengikuti perkembangannya. Muncullah media penyiaran, sehingga informasi dapat didengar bahkan dilihat. Berkembangnya teknologi ini juga diikuti dengan media online, di mana informasi dapat dilihat dan disimpan apabila nantinya akan dilihat kembali. Lengkap dengan teks, gambar atau foto, terkadang menyisipkan video dan sound untuk menambah informasi lebih jelas.

Berita atau informasi yang ditampilkan, cenderung lebih cepat daripada informasi melalui media lainnya. Tetapi jika membandingkan dengan media lainnya, informasi di dalam media online kurang mengangkat ketepatan berita, tetapi lebih pada kecepatan berita. Sehingga informasi dalam media online tidak sepenuhnya tepat. Dalam pekerjaannya, jurnalisme baik media cetak, penyiaran, dan online tetap melakukan peliputan untuk mendapatkan berita. Tetapi dalam menyampaikan berita tersebut ketiga media ini memiliki perbedaan yang berdampak pada isi berita.

Unsur kecepatan memang penting. Semakin cepat suatu media bekerja, maka makin penting kedudukannya dalam situasi kritis. Media cetak jelas kalah bersaing dengan televisi, dotcom atau online, dan radio. Ini dikarenakan membutuhkan waktu untuk mencetak (Harsono, 2010: 136). Dalam hal waktu, wartawan media cetak memiliki waktu yang cukup panjang sampai dateline yang ditentukan.

Media cetak memiliki keunggulan dalam kedalaman suatu berita.Wartawan yang bekerja pada media cetak bisa sampai mengetahui akar permasalahan dan akhir penyelesaian jika dibandingkan dengan wartawan media online.Dalam suatu kondisi, di mana dua orang wartawan dari media cetak dan media online bertugas untuk meliput kejadian penting.Wartawan media online bisa dengan cepat mengabarkan kondisi saja tanpa mengabarkan percakapan (apabila terjadi) mengenai kejadian tersebut.Maka dari itu, berita pada media online hanya mengandalkan kecepatan bukan ketepatan.Sedangkan pada media cetak, berita dapat diuraikan secara gamblang dari awal sampai akhir kejadian tersebut tanpa terpisah.

Sebagai jurnalisme online, kode etik jurnalistik tetap harus dijadikan pedoman dalam menulis berita yang cepat.Berita online menjadi berita yang menampilkan kebaruan dan sedang terjadi.Sehingga memungkinkan masyarakat untuk membuka informasi yang berkaitan dengan kejadian sebelumnya.Jurnalisme online harus secara cepat untuk memberikan informasi lanjutan.

Kecepatan yang cenderung didapati dalam media online, menyebabkan berita atau informasi tidak berdasarkan fakta, dengan tidak menampilkan sumber berita di dalamnya. Masih adanya berita online yang tidak cover both side ini juga dikarenakan belum ada hukum yang jelas dalam media online. Maka dari itu, kebebasan dalam menyampaikan berita atau informasi masih terlihat. Jurnalisme online bisa mengabarkan informasi sesuai dengan apa yang dilihatnya dan menyisipkan opini di dalamnya. Banyak jurnalisme online yang mengabaikan tanggapan yang berbeda oleh masyarakat ketika membaca tulisannya.

Isi berita yang tidak cover both side ini, juga dipengaruhi faktor pendidikan jurnalis. Jurnalis yang tidak mengerti ketentuan berita dan dengan bebas memberikan informasi melalui media online, dapat dengan mudah mempengaruhi masyarakat dengan berita bohongnya.Berita yang tanpa verifikasi dan berita yang hanya menyampaikan opini penulis, tanpa adanya sumber berita sebagai fakta dalam berita tersebut.

Masalah yang biasa timbul dari media online adalah akurasi.Informasi dalam media online ini seringkali mengabaikan kaidah jurnalistik, yakni verifikasi.Minimnya waktu untuk verifikasi serta editing menjadikan informasi dalam media online kurang kredibel.Menurut Bill Kovach dan Tom Rosenstiel menjelaskan, verifikasi sebagai salah satu bagian penting dalam berita atau informasi.Mereka juga mengatakan esensi dari jurnalisme adalah disiplin dalam melakukan verifikasi data.

Disiplin mampu membuat wartawan menyaring desas desus, gosip, ingatan yang keliru, manipulasi, guna mendapatkan informasi yang akurat. Disiplin verifikasi inilah yang membedakan jurnalisme dengan hiburan, propaganda, fiksi atau seni (Harsono, 2010: 20).Disiplin dalam melakukan verifikasi adalah objektifitas.Karena verifikasi adalah esensi dalam jurnalisme.

Keakuratan isi berita dalam media online belum bisa dipertanggungjawabkan, namun, media ini masih menjadi pilihan utama oleh masyarakat dalam memperoleh informasi secara cepat.Kecepatan dalam media online ini mengurangi kedalaman berita. Sehingga masyarakat masih memerlukan informasi lebih lanjut lagi dari informasi awal yang ditampilkan media online. Kecepatan informasi tidak bisa dimiliki media lainnya, tetapi ketepatan berita dimiliki semua media, termasuk media online.

Sebagai pembaca media yang belum mengetahui suatu kejadian baru, pandangan atau pesan yang ditangkap oleh masyarakat tidak sepenuhnya sama. Maka, tidak jarang berita cepat menimbulkan tanggapan yang sebenarnya tidak tepat untuk objek yang ada dalam berita tersebut. Berita atau informasi yang diberikan media online cenderung tidak cover both side serta kurang berimbang. Tanggapan yang berbeda antara satu individu dengan individu lain yang mendapatkan informasi atau berita online, sering terjadi. Berita atau informasi seharusnya menimbulkan tanggapan yang sama dengan apa yang dimaksudkan penulis. Dengan begitu, pesan dapat disampaikan dengan sempurna melalui tulisan yang dikonsumsi secara umum.

Verifikasi yang tidak bisa dilakukan dalam waktu yang singkat, bisa dilakukan pada waktu lain dengan berita yang sama. Berita yang memang membutuhkan verifikasi perlu ditampilkan lagi.Supaya terdapat kebaruan pada berita yang belum diverifikasi.Verifikasi yang dilakukan oleh jurnalisme online ini akan meningkatkan pemberitaan tersebut. Dengan begitu, masyarakat yang masih membutuhkan kelanjutan untuk informasi yang diperlukan, bisa mengakses kembali.Karena kebaruan isi dilakukan oleh berita ini.

Perhatian masyarakat dapat meningkat dengan media online yang melakukan verifikasi, tidak hanya unsur kecepatan saja yang diangkat.Kecepatan yang diangkat jurnalisme online dalam menampilkan berita, perlu melakukan penulisan yang teliti terhadap berita yang nantinya ditayangkan.Teliti dalam menulis sebelum dipublikasikan secara luas, dapat mengurangi pemberitaan dengan pesan yang menyimpang dari maksud sebelumnya.Sehingga kepercayaan masyarakat untuk memilih situs tersebut akan bertambah dan tidak menimbulkan kebohongan publik. Masyarakat yang mendapatkan kepuasan kepada satu situs dalam menampilkan berita, nantinya akan kembali mengakses dengan situs yang sama.

Meskipun ketepatan dalam berita oline kurang bisa diungguli, media online menjadi pilihan sebagian besar orang dalam memilih berita dan informasi.Informasi yang dapat diakses secara cepat dan langsung pada titik permasalahan dapat didapati dalam media online.Keunggulan dalam kecepatan menjadikan media online masih tetap bertahan.Kejadian yang menyangkut hidup orang banyak sangat penting, maka untuk mendapatkan informasi awal, banyak masyarakat jatuh pada media online.

Sumber:

Harsono, Andreas. 2010. Agama Saya adalah Jurnalisme. Yogyakarta: Kanisius.

Widodo, Yohanes. Menyoal Etika Jurnalisme Kontemporer: Belajar dari OhmyNews.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun