Mohon tunggu...
Verena Velika
Verena Velika Mohon Tunggu... -

Belum ada apa apanya buat dibanggain

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Ulat Sagu, Maknyusssss Rasanya! (Bagi yang Berani Makan)

9 Februari 2011   13:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:45 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ulat sagu ternyata bukan monopoli di konsumsi oleh orang papua saja. Di Selat Panjang ( Riau ) ternyata ada juga yg menyantapnya. Ini pengalaman saya waktu ikut temanpulang ke kampungnya yg terletak di Selat Panjang.

Selat Panjang dikenal sebagai daerah penghasil sagu. Tepung sagu dihasilkan dari batang sagu yg diparut dan diambils saripatinya. Batang sagu yg sudah dipotong menyisakan tunggul dibagian akar dan ujung yg masih berpelepah. Setelah terbiar kira kira sebulan, tunggul dan ujungnyaakan membusuk. Dari sinilah ulat sagu di hasilkan. Para petani sagu mengambil ulat ulat ini untuk di makan.

Cara masaknya cukup sederhana. Panaskan wajan, kemudian tuangkan ulat sagu ini ke dalam wajan yg apinya dijaga agar jangan terlalu besar. Bolak balik agar jangan gosong.Tak perlu memakai minyak karena ulat ulat ini akan mengeluarkan minyak yg berbau harum.

Setelah kira kira 15 menit, tapis ulat sagu yg telah matang ini dengan saringan (agar gak terlalu berminyak). Sekarang ulat sagu ini siap disantap. Rasanya kenyal kenyal...maknyusss tenan !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun