Surabaya, 28 Desember 2024- Mahasiswi fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bernama Vera Meirani Kusuma Wardani berhasil menerapkan Alat Pengaduk Kedelai Ragi untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Desa Rungkut, Kelurahan Wonorejo, Kota Surabaya. Inovasi alat ini guna untuk membantu memudahkan proses pencampuran ragi pada kedelai yang siap diolah menjadi tempe agar menghasilkan tempe yang berkualitas.
Vera menjelaskan bahwa inovasi penerapan TTG ini muncul bermula saat dirinya berkunjung dan survei ke lokasi produksi tempe pada UMKM di kelurahan Wonorejo yang mana proses produksi tersebut masih dilakukan secara manual. Untuk membantu proses produksi umkm tempe agar lebih efesiensi maka Vera berinisiatif untuk menyediakan dan menerapkan alat pengaduk kedelai ragi agar kedelai ragi bisa tercampur secara merata, lebih higeinis, menghemat waktu dan tenaga. Alat pengaduk kedelai ragi ini dibuat sesederhana mungkin, dengan ruang pencampur menggunakan bahan stainless steel khusus makanan jadi aman dan tidak mudah berkarat dengan kapasitas per pengadukan 5-6 kg, memiliki rangka dan bantalan yang berfungsi sebagai penyangga apabila alat dioperasikan, dan dilengkapi dengan sistem penggerak dinamo daya 220 watt untuk mengganti sistem kerja manual.
Vera menyatakan dengan adannya alat ini nantinya akan membantu umkm agar menghasilkan tempe yang berkualitas dengan tingkat yang lebih baik, waktu produksi lebih ringan dan cepat. Proses produksi yang awalnya dilakukan dengan cara manual biasanya membutuhkan waktu kurang lebih 40 menit untuk per pengadukan 10 kg, namun dengan menggunakan alat pengaduk ini waktu produksi lebih cepat yaitu hanya membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit.
Dengan adanya alat pengaduk kedelai ragi tempe untuk home industry tempe ini, vera berharap alat ini dapat membantu umkm produksi tempe di kelurahan wonorejo ini. Karena alat ini memiliki banyak manfaat selain untuk pengaduk kedelai ragi, alat ini juga bisa digunakan sebagai alat pengaduk bumbu apabila nantinya UMKM tempe ini ingin mengembangkan usaha mereka misalnya dengan membuat kripik tempe dengan macam varian rasa, alat ini dapat membantu mempermudah proses pencampuran bumbu pada kripik agar bumbu bisa tercampur dengan merata secara menyeluruh.
"Semoga dapat membantu UMKM khususnya home Industry tempe dalam memberikan efesiensi waktu, sehingga mampu mendorong produktivitas UMKM untuk lebih berkembang dan hasil tempe bisa maksimal". Ujar vera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H