Bab 8 Menghancurkan Hati Sendiri
Rhoden, sepuluh tahun yang lalu.
Ramshad melangkah pasti di jalanan Desa Rannon. Satu-satunya wilayah Kerajaan Rhoden yang terletak cukup jauh karena dipisah oleh hutan belantara yang luas dan lebat, dan ini adalah kunjungannya yang kedua kali.
Sebagai orang asing, ia cukup diterima dengan baik. Warga desa memang sedikit bicara namun tidak ada seorang pun yang sengaja mengganggu urusannya. Sejauh ini baik-baik saja, kecuali rasa kecewa karena pandai besi ternyata butuh beberapa hari lagi untuk menyelesaikan pedang pesanan rajanya, Eyn Rashid, sebelum mangkat dan Carlo Dante naik tahta.
Selama tinggal di desa itu, Ramshad memilih datang dan menghilang, dan tetap berusaha tidak menarik perhatian banyak orang. Walau begitu, nalurinya sebagai mata-mata tetap menuntutnya waspada, serta memperhatikan masyarakat sekitar. Lalu gadis ini menarik perhatiannya.
Dialah Taja.
Berperawakan cukup tinggi, wajah cantik khas keturunan suatu suku misterius, yang pasti bukan darah asli suku Urcan yang tinggal di desa tersebut. Rambut panjang dikepang, putih keperakan jika tertimpa cahaya matahari, juga kulit cerah merona yang kontras dengan tampang galak tanpa menebar senyum keramahan sedikitpun, membuatnya tampak tegar dan kuat. Sosoknya memang istimewa di antara gadis-gadis muda seusianya. Andai tutur kata dan sikapnya lebih anggun dan lembut, mungkin semua mata pemuda akan tertuju padanya.
Bermula dari pertemuan itu, kemudian berlanjut pada setiap pertemuan berikutnya, melalui peristiwa demi peristiwa yang susah dijelaskan dengan nalar dan kata-kata, Ramshad menjemput gadis itu dari keterpurukan. Bermula dari si penyihir Sazzar yang merenggut nyawa orang tua Taja dengan sangat kejam, hingga dikhianati oleh Amran yang memilih melamar sahabatnya dan mereka bahkan bergabung dengan kekuatan Sazzar yang akhirnya memicu sebuah perang besar.
Namun, patah hati terbesarnya gara-gara seorang wanita culas bernama Elena. Dia tiba-tiba datang beberapa tahun kemudian.
"Kau harus menikahiku," ucapnya sembari memohon.