Mohon tunggu...
Vera Damayanti
Vera Damayanti Mohon Tunggu... Novelis - Novelis Digital

Hanya seorang penulis dalam dunia digital yang ingin berbagi imajinasi dan inspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Legionnaire : Battle of The Heart #3

8 Januari 2025   15:45 Diperbarui: 14 Januari 2025   05:45 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramshad Ali and Taja (Source : two characters and background are generated by Meta AI, novel cover is designed by Vera Damayanti)

Bab 3 Menemui Stravos

Hidup di negeri seperti Eyn tidaklah setenang yang dibayangkan.

Setelah raja Eyn terdahulu wafat dan digantikan oleh suami adiknya, aturan ketat tidak bisa langsung mengikat. Sebagian kecil rakyat yang suka ‘main belakang’, selalu mencari celah untuk melanjutkan kebiasaan buruk menikmati dunia dengan cara yang nista.

Raja tidak suka menghukum rakyatnya sendiri, namun sosoknya yang disegani usai memenangkan perang ternyata lebih dari cukup untuk menciutkan nyali siapapun yang berupaya melakukan kejahatan secara terang-terangan. Bagian ini yang menjadi salah satu tugas Ramshad Ali. Hal yang paling berat adalah ketika harus berhadapan dengan rakyat sendiri.

Sasaran perjudian mustahil gampang ditemukan di wilayah Eyn yang cukup luas. Salah satu penyebab kerajaan lain sering meneteskan air liur guna menyerang dan menguasai negeri itu. Orang-orang dalam komplotan ini bisa saja memilih tempat yang jauh dari kota raja, tapi di mana? Bahkan anak-anak kecil cepat mendengar kabar itu atau mungkin pernah melihatnya sendiri, sedangkan di Eyn tidak seorang pun yang memiliki teknologi seperti warga di kota-kota modern untuk sekadar menonton judi gundu.

Judi gundu. Ramshad mendengus kesal.

Apa daya tarik kejahatan itu? Remeh sekali kedengarannya. Ia berencana melaporkan pada raja setelah informasi yang didapatkan cukup lengkap dan akurat. Maka berangkatlah ia malam itu.

Ucapan terakhir Taja membuatnya lebih hati-hati kali ini. Tidak boleh ada seorang mata-mata pun yang mengawasi mata-mata. Itu sangat menjatuhkan kredibilitasnya. Berbalut busana serba hitam, ia merapatkan tudung kepala dan mulai bergerak menuju kegelapan malam.

“Kita pergi jalan-jalan, Ramshi,” ajak Ramshad sambil mengeluarkan kuda hitam pekat itu dari gua rahasia. Ia sengaja memindahkan Ramshi dari istal istana untuk menghindari mata-mata suruhan Taja. Tidak seorang pun yang bisa dipercaya sekarang, bahkan Taja menguntitnya? Mau apa dia?

Tak lama, di bawah kendalinya, kuda jantan itu telah melesat di tengah hutan lebat menuju daerah perbatasan. Untuk menemui ‘teman’ lama, Ramshad harus menempuh perjalanan lebih jauh ke negeri seberang. Di sana, terdapat sebuah kota kecil yang sangat jauh dari pengawalan istana. Masuk akal jika akhirnya banyak penjahat mencuri kesempatan, memanfaatkan tempat itu untuk membangun bisnis di dunia hitam, termasuk Stravos. Laki-laki bertampang sangar dengan kumis tebal yang dijaga oleh puluhan pengawal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun