Mohon tunggu...
Vera Syukriana
Vera Syukriana Mohon Tunggu... Guru - guru

meyakini dan mensyukuri adalah awal kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadhan bersama Umar (Part 6 Sahur Terakhir di Rumah Nenek)

15 April 2021   23:47 Diperbarui: 16 April 2021   00:11 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ceritanya, tarweh malam kedua membuat Umar mengeluh. Dia merasa ini sholat terlama dan membuat dia mengantuk.

"Umi, Umar besok tidak mau ikut ceramah lagi sama Abi. Sholatnya terlalu lama. Banyaaaak...sekali. Tolong pijitkan kaki Umar, Mi", kata Umar menjulurkan kakinya.

"Sini, Nak. Itu namanya sholat tarweh. Itu baru 11 rakaat, di mesjid lain ada 21 rakaat. Lamakan?", jelas Umi sembari memijit kaki anaknya.

Ada sesuatu yang mencuri pandangan Umar, dia melihat Abi duduk bersama nenek dan atuk sedang makan bakwan menu berbuka tadi.

"Kok hanya tinggal satu, Bi? Umar saat berbuka baru satu makan bakwan. Bikinin lagi, Mi."

"Nanti nenek cari di warung, kalau tidak ada kita buat lagi nanti", kata nenek menghibur.

Umar menghabiskan bakwannya dan berlari ke kamar. Umi menghampiri Umar dan berjanji menjelang sahur akan dibuatkan bakwan. Akhirnya Umar berhenti menangis dan bersiap tidur.

Waktu sahur tiba, Umi mencium aroma bakwan. Nyatanya, ada sepiring bakwan lengkap dengan kuah cabe. Umi yakin ini buatan nenek. Itulah sebabnya, Umi membangunkan Umar dengan sepiring bakwan.

Ketika dua terbangun, mencium bau bakwan, dan melihat sepiring bakwan, mata Umar langsung melek. Dia meletakkan bakwan di depannya dan melarang abi memakan.

Atuk tertawa melihat Umar. Umi pun menyuapkan Umar makan. Makannya semakin lahap saat sesuap nasi ditambah dengan bakwan.

Nampak Atuk terpancing semangat makan.
"Wah, Atuk juga harus banyak makan Umar. Atuk tidak mau kalah dari Umar. Atuk ingin sehat dan kuat berpuasa besok", kata Atuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun