Mohon tunggu...
Verawati Suma
Verawati Suma Mohon Tunggu... Penulis - Author dan Praktisi Pendidikan

Saya seorang Praktisi Pendidikan, senang menulis, menyanyi dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penutupan PGP A-10: Chapter Baru, Misi Baru, Guru Penggerak Siap!

4 Desember 2024   13:33 Diperbarui: 4 Desember 2024   13:36 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4 Desember 2024 akhirnya pendidikan guru penggerak angkatan 10 resmi ditutup. Acara ini digelar oleh BBGP DIY secara daring melalui zoom dan link youtube dan diikuti oleh 1023 Guru Penggerak angkatan 10 dari DI Yogyakarta  dan DKI Jakarta.

Kegiatan PGP ini dimulai tgl.15 Maret 2024 dan berakhir 4 Desember 2024, serta diikuti CGP dari dua provinsi sebanyak 1024 orang dengan rincian kelulusan Predikat AMAT BAIK 982 orang (96,90%), BAIK 40 orang (3,91%), CUKUP 1 orang (0,10%). dan rincian TIDAK LULUS 1 orang dengan keterangan tidak memenuhi standar kehadiran.

sumber  foto verella doc
sumber  foto verella doc

sumber foto verella doc
sumber foto verella doc
Hadir dalam penutupan ini Bapak Yulianto selaku pejabat di BBGP DIY selain menutup kegiatan beliau juga berpesan kepada seluruh Guru Penggerak angkatan 10 ini agar mampu mengimplementasikan ilmu yang didapat di PGP, beliau juga mengucapkan terima kasih kepada pengajar praktik dan fasilitator yang telah mendampingi CGP dalam pendidikannya yang juga diberikan kewenangan dalam memberikan nilai. 

sumber foto verella doc
sumber foto verella doc

Harapan dari Kemendikbud agar para guru penggerak memiliki kebiasaan mengembangkan diri secara mandiri dan mengembangkan orang lain terutama rekan sejawat, selain itu setiap GP memiliki profil untuk bisa mengelola siswa dikelasnya karena bagaimanapun juga para guru inilah yang bersentuhan langsung dengan siswa sehingga lebih paham kebutuhannya. 

Beliau juga berpesan agar guru penggerak bisa berkolaborasi dengan rekan sejawat, kepala sekolah dan semua stakeholder disekolah untuk mengembangkan ekosistem dilingkungan sekolah yang lebih baik dan tidak lupa untuk selalu menjadikan refleksi sebagai satu kebiasaan, karena perjalanan tanpa refleksi adalah perjalanan yang tidak bermakna. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun