Mohon tunggu...
Verawati Suma
Verawati Suma Mohon Tunggu... Penulis - Author dan Praktisi Pendidikan

Saya seorang Praktisi Pendidikan, senang menulis, menyanyi dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

AI vs Guru: Dalam Dunia Pendidikan Siapa yang Menang?

29 Oktober 2024   13:03 Diperbarui: 29 Oktober 2024   13:06 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pribadi

Prof. Stella Christie dalam acara Indonesia Millenial and Gen-Z Summit 2024 mengungkapkan penggunaan ChatGPT di dunia akademik tidak menjadi masalah, namun Prof.Stella juga mengingatkan agar kita lebih bijak menggunakanannya, karena jika kita terlalu sering mengandalkan ChatGPT maka kita tidak akan tahu lagi mana tulisan yang bagus dan tulisan yang tidak bagus dan itu sama saja dengan kehilangan naluri. 

Secara pribadi saya setuju dengan pernyataan tersebut, apalagi dalam dunia pendidikan, jangankan mahasiswa, anak SMP saja sudah bisa bahkan sering menggunakan Chat GPT dalam menyelesaikan tugas, dan ini bukan hoax karena saya sendiri menyaksikan bagaimana mereka menyelesaikan tugas bahkan ulangan dengan menggunakan AI.

JIka saya memberikan pandangan secara seimbang tentang kelebihan AI dalam pembelajaran, secara efisiensi waktu jelas akan sangat membantu guru, karena tugas-tugas administrasi seperti laporan dan penilaian bisa otomatisasi sehingga guru bisa lebih banyak berinteraksi dengan siswa.  Selain itu AI dapat memberikan umpan balik secara cepat dan akurat, serta mampu mengidentifikasi kesalahan. Yahh,,,intinya canggihlah ya, dan itu baru sebagian kecil kemudahan yang kita dapatkan  dalam menggunakan AI.

Tapi kemudian apa kelemahannya jika kita terlalu bergantung pada kehebatan AI? Bagi siswa tentunya critical thingking mereka jelas terhambat karena akibat  ketergantungan pada teknologi membuat  ketrampilan dasar mereka cenderung tidak ada. Belum lagi implementasi AI dalam skala besar  serta perawatan pembaruan aplikasi akan sangat membutuhkan biaya yang tinggi, adalagi yang lebih miris dari hal tersebut yaitu ketrampilan sosial, secanggih-canggihnya teknologi jelas tidak akan bisa memahami dan merespon emosi manusia. 

Dari sekilas tulisan saya diatas, tentu bisa saya nyatakan bahwa battle AI vs Guru yang menang pasti adalah GURU.

Guru tetap memegang kunci dalam proses pembelajaran sementara AI hanya menjadi alat untuk mendukung proses pembelajaran. dan saya yakin dengan pendekatan yang tepat dan bijak, maka AI dapat menjadi alat yang sangat berharga dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun