Mohon tunggu...
Verawati Suma
Verawati Suma Mohon Tunggu... Penulis - Author dan Praktisi Pendidikan

Saya seorang Praktisi Pendidikan, senang menulis, menyanyi dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

STEAM, Lebih Dari Sebuah Singkatan

8 Oktober 2024   13:49 Diperbarui: 8 Oktober 2024   14:25 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangkan sebuah kelas di mana siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan guru, tetapi juga aktif terlibat dalam eksperimen, merancang produk, dan memecahkan masalah. Inilah yang ditawarkan oleh pembelajaran STEAM. Dengan adanya jam mengajar yang fleksibel, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan menarik. 

Sebelum saya lebih rinci menulis artikel ini, maka kita wajib mengetahui dulu apa itu pembelajaran STEAM, yaitu  pendekatan pembelajaran yang menggabungkan lima disiplin ilmu, yaitu: Sains (Science): Meliputi pemahaman tentang alam semesta, makhluk hidup, dan fenomena alam, Teknologi (Technology): Penggunaan alat dan sistem untuk menyelesaikan masalah, Teknik (Engineering): Penerapan prinsip-prinsip sains dan matematika untuk merancang, membangun, dan mengoperasikan berbagai macam produk. dan Seni (Art): Ekspresi diri melalui berbagai bentuk seni, seperti musik, visual art, dan desain.

Integrasi STEAM dalam pembelajaran agama Islam bertujuan untuk memperkaya pemahaman siswa tentang ajaran Islam melalui pendekatan yang lebih kreatif, inovatif, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Dengan menggabungkan unsur sains, teknologi, engineering, seni, dan matematika, pembelajaran agama Islam menjadi lebih menarik dan menantang, sehingga siswa dapat membangun koneksi yang lebih kuat antara iman dan ilmu pengetahuan.

Saya berikan contoh konkret kegiatan pembelajaran STEAM hari ini dilihat dari sisi  Agama Islam dengan Tema : KATROL (IPA) . maka dari sisi 

Sains : Menyelidiki berbagai jenis katrol (tunggal, ganda, bergerak) dan fungsinya, Mempelajari konsep gaya, usaha, dan energi yang berkaitan dengan kerja katrol. 

Teknologi: Rekayasa  dengan merancang dan membangun model katrol sederhana dari berbagai bahan.  

Engineering: Membangun alat tersebut dengan memperhatikan aspek kekuatan dan efisiensi. 

Seni : Mendesain tampilan alat yang menarik dan estetis 

Matematika: Mengukur panjang tali, diameter roda katrol, dan beban yang dapat diangkat. 

Materi tersebut jika dilihat dari sudut pandang pelajaran Agama Islam maka dapat saya berikan contoh pertanyaan "Bagaimanakah konsep keseimbangan dalam islam dapat diterapkan dalam penggunaan teknologi seperti katrol?"  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun