Mohon tunggu...
Verawati Suma
Verawati Suma Mohon Tunggu... Penulis - Author dan Praktisi Pendidikan

Saya seorang Praktisi Pendidikan, senang menulis, menyanyi dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hauqolah

8 Februari 2024   21:02 Diperbarui: 8 Februari 2024   21:44 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hauqolah adalah kalimat Laa haula walaa quwwata  illaa billaah (Tidak ada daya upaya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah) Yang dibaca untuk mengakui kelemahan dan ketidakberdayaan kita tanpa pertolongan dari Allah SWT.

Abi Musa ra. Mengabarkan, Rasulullah SAW bersabda, ucapkanlah 'Laa haula walaa quwwata ilaa billaah' karena sesungguhnya ucapan itu merupakan tempat penyimpanan di dalam surga. (HR.Bukhori dan Muslim)

Rasulullah Saw bersabda "Barangsiapa mengucapkan Laa haulaa walaa quwwata ilaa billaah, maka ucapan ini menjadi obat bagi 99 penyakit,dan penyakit paling ringan adalah penyakit ambisius".(HR.Nasa'i).

Sebagaimana kita ketahui bahwa ambisius adalah salah satu jenis penyakit hati yang termasuk dalam 99 penyakit hati lainnya, dan bisa disembuhkan dengan bacaan Hauqolah. Hal ini sangat rasional karena mengingat sesungguhnya yang mengendalikan hati manusia dari godaan hawa nafsu dan hasutan setan hanya Allah SWT.

Perlu diketahui, bahwa penyakit ambisius itu tidak muncul begitu saja, tetapi banyak faktor penyebabnya diantaranya  iri dengan keberhasilan orang lain, Keinginan menjadi yang terbaik, rakus untuk mengumpulkan harta, ingin memiliki status sosial tinggi di masyarakat. 

Hauqolah juga memberi kekuatan saat tertimpa bencana, Rasulullah Saw bersabda "Apabila engkau menghadapi bencana, maka ucapkanlah 'Bismillahir rohmanirrahiim Laa haula walaa quwwata ilaa billaah' Sesungguhnya Allah menyingkirkan dengan kalimat tersebut macam-macam cobaan yang diberikannya (HR.Muslim)

Tidak bisa dipungkiri, kita memang seringkali tidak berdaya dan hanya berkeluh kesah setiap mengalami musibah. Padahal, jika kita mau merenung lebih jauh, keluh kesah itu hanya menambah beban yang kita pikul terasa semakin berat.namun keluh kesah itu akan terus kita lakukan, karena kita tidak tahu bagaimana cara menyelesaikannya dan kita sering lupa bahwa keluh kesah itu tiada guna. Jalan terbaik memang memohon kekuatan lahir bathin dan pertolongan Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun