Â
Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu" (Q.S.At Taubah/9:35)
Dalam Mu'jam al-Wajiz disebutkan bahwa dahi (al-Jubhah) adalah bagian wajah antara dua alis hingga jambul. Bentuk jamak kata al-Jabbbah adalah al-Jibah.
Penyebutan "DAHI" dalam al Quran bermaksud untuk mengungkapkan berbagai bentuk azab yang akan di alami oleh orang-orang yang berlaku zalim. Azab ini merupakan balasan atas sikap terang-terangan mereka dalam mengingkari wujud Tuhan serta sikap mereka yang sombong dan angkuh.
Dahi berkaitan erat dengan refleksi kekhusyukkan dan ketundukan seseorang  kepada Allah SWT, yaitu ketika dahi orang tersebut bersujud kepadaNya. Hal ini biasanya terjadi dalam shalat.
Azab yang digambarkan pada QS.At-Taubah ayat 35 tersebut sungguh berat. Inilah yang akan dialami di akhirat oleh para pemilik dahi yang mengingkari keesaan Allah. Siksa itu diawali dari ubun-ubun ke dahi dan seluruh tubuh. Hanya kehendak Allah yang membuat manusia keluar dari azab itu.Â
Naudzubillahi Min Dzalik
Sumber: al-amakin al-Masyurah fi al-Quran al-karim . Amakin nasyurah fi Hayati Muhammad : (Hanafi al-Mahlawi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H