Mohon tunggu...
Vera Siti Nur Aulia
Vera Siti Nur Aulia Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

Penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Relevansi Kebijakan Pendidikan dengan Mutu Pendidikan Rendah Serta Bagaimana Pendidikan Abad 21 di Masa Pandemi

23 Februari 2022   11:15 Diperbarui: 23 Februari 2022   11:23 1139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Mutu Pendidikan di Indonesia masih terbilang rendah, akan tetapi jika dilihat dari kebijakan pendidikan di Indonesia sudah bagus telihat dalam Konsep Kurikulum, Permendikbud dan Peraturan Pemerintah mengenai Pendidikan namun dalam hal implementasinya masih ditemukan kendala akibat berbagai faktor, di luar faktor Pendidikan, contohnya yaitu: pengelolaan Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Alam dan fasilitas lain yang diharapkan menunjang Pendidikan, namun kenyataan tidak semua jenjang sekolah mendapat hal itu, yang mengakibatkan tidak meratanya Pendidikan di Indonesia sehingga berakibat pada mutu Pendidikan di Indonesia yang rendah terutama di masa pandemi Covid-19. 

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Programme for International Student Assessment (PISA) di Paris menempatkan Indonesia di peringkat ke-72 dari 77 negara. Dengan kata lain Indonesia berada di posisi terendah keenam di antara seluruh negara. Hal ini menjadi tantangan baru bagi pemerintah untuk meningkatkan mutu Pendidikan telah dilakukan berbagai upaya adalah desentralisasi Pendidikan, untuk mengurangi faktor rendahnya muru Pendidikan diantaranya: rendahnya kualitas pengajar. Karena Sebagian pengajar tidak mau memperbaharui kualitasnya dalam ilmu pengetahuan. Lalu, kurangnya sarana dan prasarana mengajar. Hal ini bisa saja memengaruhi kualitas belajar anak karena seperti buku penunjang, buku sumber dan alat peraga adalah faktor penting keberhasilan belajar. Selanjutnya, kurang relevannysa kurikulum yang dibuat pemerintah untuk sekolah dengan akses terpencil. Karena biasanya pemerintah hanya menguji kurikulum terbaru di daerah perkotaan saja, untuk pembanding lalu dianalisis kelebihan dan kekurangannya.

Setelah Indonesia memasuki masa pandemi Covid -- 19 hampir dua tahun ini Mentri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim menilai bahwa Indonesia saat ini tengah berada dimasa krisis pembelajaran. Hal ini tergambar jelas dari skor Programme for International Student Assessment (PISA) yang tak kunjung membaik dan masih sangat jauh. Beers menegaskan bahwa strategi pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa dalam mencapai kecakapan abad 21 harus memenuhi kriteria sebagai berikut: kesempatan dan aktivitas belajar yang variatif; menggunakan pemanfaatan teknologi untuk mencapai tujuan pembelajaran; pembelajaran berbasis projek atau masalah; keterhubungan antar kurikulum (cross-curricular connections); fokus pada penyelidikan/inkuiri dan inventigasi yang dilakukan oleh siswa; lingkungan pembelajaran kolaboratif; visualisasi tingkat tinggi dan menggunakan media visual untuk meningkatkan pemahaman; menggunakan penilaian formatif termasuk penilaian diri sendiri. Hal-hal tersebut dapat dijadikan pertimbangan dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dengan penggunaan kurikulum.

Pendidikan Abad 21 merupakan pendidikan yang mengintegrasikan proses pembelajarannya dengan kecanggihan TIK saat ini. Pada pendidikan abad 21 ini menekankan kemampuan yang harus dimiliki oleh pendidik maupun peserta didik dalam hal berpikir kritis, dapat berkolaborasi dengan kecanggihan teknologi dan kerjasama antar individu, komunikasi, serta kreatifitas. Penyiapan sumber daya manusia serta hal yang berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan melalui kurikulum yang disesuaikan dengan perkembangan pada abad 21 ini merupakan salah satu tantangan dalam dunia pendidikan. Peran serta kontribusi tenaga pendidik dan calon tenaga kependidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan yang disesuaikan dengan pendidikan global di abad 21 dapat dilakukan dengan meningkatkan kompetensi yang ada dalam diri pendidik.

Berdasarkan fakta yang telah dipaparkan di atas, jelas bahwa mutu pendidikan di Indonesia rendah, hal ini dikarenakan adanya sejumlah faktor yang mempengaruhinya, yang mana ini menjadi suatu tantangan bagi pemerintah untuk mengatasi ini. Kemunculan Covid-19 di tengah krisisnya pembelajaran membutuhkan strategi-strategi pembelajaran, terlebih di abad 21 ini menekankan pendidik dan peserta didik untuk memiliki kemampuan dalam mengoperasikan teknologi, sehingga dapat mengikuti perkembangan zaman dengan pembelajaran berbasis teknologi sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan Indonesia untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

           

 

Referensi:

Alfarizi. (2019). Meningkatkan Mutu Pendidikan di Indonesia Melalui MESUPPEN "Maksimalkan Pendekatan Supervisi Pendidikan". Admnistrasi dan Supervisi Pendidikan.

Beers, S. Z. (2012). 21st Century Skills: Preparing Students for THEIR Future

Syarifudin,Albitar.2020. Impelementasi pembelajaran daring untuk meningkatkan mutu pendidikan sebagai dampak diterapkannya social distancing. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun