Mohon tunggu...
Vera Shinta
Vera Shinta Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community' (KBC)

Menulis adalah pelarian emosi paling sexy

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kepompong Kosong

30 November 2020   19:46 Diperbarui: 30 November 2020   19:56 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Padang golf / dok.ajisubagyo

Ulat menggeliat merasakan saatnya harus mengasingkan diri 

Balutan lembut helai demi helai menutup tubuhnya 

Antara sedih dan gembira 

Meninggalkan dunia untuk berubah 

Diam dalam kepompong 

Berharap kecantikan segera datang 

Dielukan penuh sanjungan 

Cantik 

Hari berganti hari tak juga kupu-kupu menyapa angin 

Kepompong bergoyang ringan 

Takdir berkata lain 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun