Hujan terus merajai setiap hari, tidak mengenal waktu pagi, siang ataupun malam. Siang ini agak berbeda, cuaca panas lebih menyengat dan tidak terlihat awan hitam di langit. Cocok untuk menikmati es puding Pak Slamet di dekat showroom motor Karang Dempul Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes.
Gerobak kecil warna biru yang berada di bawah pohon mangga ini sudah jadi langganan banyak orang, tidak hanya anak muda tapi juga orang tua suka sengaja mampir menikmati es puding ini sambil santai mengobrol di kursi plastik yang disediakan. Banyak juga yang sengaja beli di bungkus untuk keluarganya di rumah.
Pak Slamet warga asli Bumiayu ini sudah berjualan srjak tahun 1984, awalnya dulu hanya seharga 200 rupiah pergelasnya. Sekarang harga es puding 5 ribu rupiah, itupun bertahap kenaikan harganya.
Walau namanya es puding tapi bukan berarti ada pudingnya atau agar-agar yang dimasak jadi puding, nama ini hanya sebutan yang mudah diingat hingga sekarang ini. Es puding ini terbuat dari santan, maizena dan susu bubuk yang diolah jadi es manis, dicampur juga irisan nangka kecil-kecil. Menyajikannya dengan diberi sagu mutiara, roti tawar, es puding dengan toping susu kental manis.
Dalam sehari sekitar 16 kelapa untuk membuat satu wadah es, hampir tiap hari jualannya selalu laku walau musim hujan seperti sekarang ini. Banyak warga Bumiayu dan sekitarnya yang sudah merantau akan selalu mampir apabila mereka mudik, karena sudah langganan sejak masih sekolah.
Cara menikmati es puding juga tiap orang berbeda, ada yang menyendoknya dari atas saat es masih menggumpal, ada juga yang mengaduknya dulu baru di makan. Kalau saya lebih suka mengorek paling bawahnya, mengaduk hingga es hancur, baru mentuapkan dengan campuran sagu mutiara dan roti tawarnya.Â
Kalau ingin mencoba segarnya es puding ini bisa main ke Bumiayu ya.... Selamat membayangkan kelezatannya.
Salam hangatÂ