Mohon tunggu...
Vera Shinta
Vera Shinta Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community' (KBC)

Menulis adalah pelarian emosi paling sexy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tidak Mudah Melarang Mudik

21 April 2020   20:44 Diperbarui: 21 April 2020   20:44 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Jokowi masih terus mengingatkan rakyatnya untuk tidak mudik dulu saat pandemi ini, larangan ini demi kebaikan bersama. Terutama bagi keluarga di rumah baik orang tua, anak ataupun istri/suami. 

Tapi ternyata larangan ini tidak bisa dipatuhi oleh semua orang, nyatanya masih banyak yang memaksa mudik karena memang di perantauan bingung tak ada penghasilan dan berat harus bayar kontrakan. Jadi mereka memilih pulang kampung demi kebutuhan hidup sehari-hari.

Selain itu kekerasan hati mereka juga membuat keluarga di kampung kadang serba salah, menasehati untuk tidak mudik dikira tidak rindu dan tersinggung dikira jadi pembawa virus.  Tidak mengingatkan nanti takutnya salah, merasanya sehat padahal menjadi oembawa virus.

Mereka merasa diperantauan tidak pernah pergi berkerumun dan tidak bertemu banyak orang, mereka juga merasa sehat jadi berani pulang membawa kendaraan sendiri. Padahal keluarga di kampung dalam keadaan waswas dan waspada demi kesehatan dan keselamatan bersama.

Ternyata pendekatan dari keluarga dan larangan dari Presiden tidak terlalu efektif karena masih banyak orang yang tidak mau menyadari keadaan, keras kepala menganggap tak perlu panik hanya karena corona.

Inilah PR besar bagi pemerintah agar makin memperketat pelarangan perantauan yang akan mudik, jangan sampai kendor dan lengah karena virus ini tidak terlihat dan tidak ada yang menyangka keberadaannya. Tolonglah saudara semua saling menyadari kalau pelarangan tidak mudik ini untuk memutus penyebaran Covid-19 dan karena rasa sayang dalam keluarga.

KBC-26 Brebes Jateng

Dok.KomBes
Dok.KomBes

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun