Serabi, jenis makanan ini banyak macamnya dan di tiap daerah bisa juga beda bahan. Ada yang pakai tepung beras, ada juga tepung terigu. Ada serabi Bandung yang bertoping aneka macam rasa, serabi Solo yang lembut dan lebih lembek, serabi kinca dengan kuah gula merah dan satu ini serabi di kampung saya.Â
Serabi di daerah saya terbuat dari tepung beras dan santan, namun walau bahannya sama rasanya bisa berbeda. Setiap penjual punya ciri khas sendiri pada setiap adonannya. Banyak yang jualan serabi dan salah satu yang terkenal adalah serabi Pakujati.
Bu Siti Khodijah penjual serabi ini bercerita sejak tahun 2002 dia sudah berjualan, dulu hanya tiga kilo tepung beras yang dia buat dalam sehari. Harganya juga masih seratus rupiah, namun lama kelamaan makin banyak pelanggan dan harga juga menyesuaikan harga bahan baku.
"Kulo mundakaken regi mboten langsung tapi mangke nunggu regine stabil nembe kulo undakaken l, niku ge kulo pamitan riyin kalih pelanggan,"jelasnya. ("Saya menaikkan harga tidak serta merta tapi nanti nunggu harga bahan baku sudah stabil baru saya berani menaikkan, itu juga ijin dulu sama pelamggan").
Dalam keadaan sehari-hari 15 tepung beras, 30 buah kelapa dan 8 kilo gula merah. Kalau ada pesanan maka akan ditambah jumlah adonannya. Adonan terdiri dari dua macam yaitu yang putih hanya campuran tepung beras, santan dan parutan kelapa. Yang merah untuk atasnya tepung beras dan gula merah serta santan.
Harga serabi yang polos (putih original) dan merah dua ribu rupiah, sekarang ada juga yang pakai topping meses dan keju harganya tiga ribu rupiah. Jangan di tanya antrian yang nunggunya, sampai harus diabsen setiap yang datang dengan jumlah pesananya.