Laporan jumlah pemudik yang makin banyak membuat setiap harinya membuat keadaan Indonesia makin memanas. Hingga akhirnya keluarlah Kepres RI No. 11 Tahun 2020 tentang penetapan kedaruratan kesehatan masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Sehingga akhirnya desa sebagai ujung tombak dalam kehidupan mematuhi aturan dengan melaksanakan tindakan pencegahan COVID-19.
Begitu juga menurut  sosok wakil rakyat perempuan dapil IX Jateng DPR RI Fraksi PKB Nur Nadlifah mengatakan bahwa saat ini adalah kesempatan untuk semua warga NKRI bersatu dan melawan COVID-19 bersama-sama.
"Semua persoalan harus kita lupakan, dan gotong royong menyelamatkan Indonesia," imbuhnya.
Dari keadaan tersebut akhirnya Kelala Desa Wanatirta Kabupaten Brebes Lukman Hakim bergerak bersama pemerintahan desa, polisi sektor paguyangan, koramil, PKK, kader posyantu, Pemuda Pancasila, Karang Taruna, BPD dan Linmas membentuk posko pencegahan. Apalagi jumlah warga Wanatirta yang merantau memang termasuk banyak.
Dalam anggaran APBDes 2020 Desa Wanatirta telah ditetapkan menganggarkan 20 Juta rupiah untuk penanggulangan Pandemi COVID-19, karena pandemi dianggap bencana nasional maka bisa diambil dari dana BPBD.Â
Lukman menjelaskan bahwa anggaran ini masih bersifat sementara karena awalnya hanya untuk perhitungan pembelian alat-alat penunjang yang akan di tempatkan di posko-posko.
"Nanti sambil jalan dihitung lagi pengeluaran untuk operasional sehari-hari hingga kegiatan selesai dan dimasukkan pada APBDes perubahan," imbuh Lukman menegaskan.
Wanatirta menyiapkan 5 posko di tiap jalan masuk yang sekiranya, sebenarnya kalau dilihat pintu masuk ke Desa Wanatirta saja sangat banyak tapi hanya diambil 5 titik karena pengadaan dana harus diperhitungkan juga. Yang penting dengan adanya posko maka warga masyarakat makin sadar pentingnya kesehatan, berdiam diri di rumah dan lapor apabila ada anggota keluarganya yang baru datang dari luar desa.
Pengadaan posko ini sebagai bentuk kepedulian Desa Wanatirta saat Kementerian Desa PDTT merilis Surat Edaran No.8/2020 tentang Desa Tanggap Covid-19 dan Penegasan Padat Karya Tunai Desa(PKTD) dengan menggunakan dana desa. (DD). Sehingga kepala desa gerak vepat melaksanakannya demi keselamatan semua warga dari bahaya virus corona.
Setiap posko disediakan bilik penyemprotan disinfektan, tabung disinfektan untuk menyemprot kendaraan, alat pengukur suhu, dan tempat cuci tangan. Semua warga yang lewat diperiksa, terutama warga asing atau pemudik. Penjagaan posko ini dilakukan secara bergilir sesuai jadwal yang telah dibuat hingga 24 jam, karena sekarang makin banyak pemudik yang datang pada malam atau dini hari.