Mohon tunggu...
Vera Shinta
Vera Shinta Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community' (KBC)

Menulis adalah pelarian emosi paling sexy

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Murid Libur, Mengapa Guru Tak Libur?

16 Maret 2020   11:18 Diperbarui: 16 Maret 2020   11:25 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surat edaran yang memerintahkan sekolah diliburkan 14 hari ternyata tidak berlaku bagi gurunya. Semua murid memang harus belajar dirumah untuk memutus menyebarnya COVID-19. Berdasarkan instruksi dinas pendidikan, guru harus memberi tugas pada siswa dalam bentuk online.

Guru bekerja bila ada murid, sekarang semua tugas mata pelajaran dialihkan dengan online ataupun melalui media sosial WA Grup (WAG) . Sebenarnya kegiatan itu bisa dilakukan dari rumah, hanya berbekal ponsel dengan kuota bisa memberi tugas pada siswa.

Untuk sekolah diwilayah pinggiran tentu saja belum bisa sepenuhnya memanfaatkan pemberian tugas dengan online karena tidak semua siswa punya gadget. Kalaupun ada juga belum tentu bisa membeli kuota, sehingga otomatis tidak bisa dilaksanakan dengan banyak pertimbangan. 

Tugas yang paling mudah adalah meminta siswa untuk mengerjakan latihan soal yang ada pada buku pendamping ataupun buku paket yang mereka miliki. Tugas tersebut diberikan oleh guru mata pelajaran melalui wali kelas yang akan menyebarkan di WAG.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Mengapa guru tidak libur juga? Bukankah pergi ke sekolah juga kegiatan berkerumun dan tidak efektif karena tak ada murid? Pertanyaan ini masih belum bisa dijawab karena dalam surat edaran itu memang dikatakan untuk guru tetap berangkat secara efektif untuk menjalankan tugas seperti biasa. Tidak bisa dipatahkan kalau belum ada pemberitahuan susulan dari dinas pendidikan yang lebih berwenang.

Kalau diingat guru itu manusia juga, punya keluarga. Bila mereka tiap hari masih harus keluar rumah dan naik kendaraan umum untuk menuju sekolah maka mereka rentan juga terhadap penyebaran COVID-19 yang otomatis bisa terbawa juga sampai kerumah lagi. Walau kejadian itu tidak diharapkan tapi pada kenyataannya memang akan berdampak seperti itu. 

Semoga akan segera ditindaklunjuti lagi bila melihat anjuran Presiden untuk bekerja dan beribadah dirumah.

KBC-26

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun