Mendoan, bagi masyarakat Banyumas sangat familier dengan makanan satu ini. Bagi mereka yang merantau dari wilayah ini pasti tiap pulang akan mencari mendoan, sebuah kerinduan pada makanan khas satu ini.
Tempe bukanlah makanan asing bagi masyarakat Indonesia, hampir diseluruh pelosok nusantara ada olahan tempe. Tapi tempe khas banyumas ini berbeda bentuknya, tempenya sih sama terbuat dari kedelai yang difermentasi oleh ragi khusus. Tapi tampilannya ini yang membuat tempe mendoan itu berbeda. Tempenya tipis-tipis, dibungkus daun pisang atau daun lain yang mudah ditemukan, lalu dibungkus lagi koran. Dalam satu bungkus terdiri dari 2 sisi tempe yang sangat tipis.
Mengapa disebut mendoan? Sebenarnya tidak hanya karema bentuk tempenya yang khas tapi juga cara menggorengnya. Kalau tempe ditepungin dan dikasih daun bawang kan sebenarnya biasa ya, namanya gorengan. Tapi kalau mendoan itu dari kata mendo yang artinya setengah matang. Jadi mendoan itu tempe ditepungin dan digoreng setengah matang.
Mendoan bisa dinikmati dengan cabe rawit atau kecap yang dikasih irisan cabe rawit lalu dicocol, nikmat sekali dimakan saat hujan begini. Ditemani teh manis sebagai penghangat, makanan mendoan juga lebih nikmat saat masih panas biar gak enek. Kalau sudah gak panas lagi akan terasa enek karena minyak yang terbawa sangat banyak dan membuat bibir glowing, meleleh, mempesona kena minyaknya.