Senja merayap berpeluh derasnya hujan. Suara langit mengetarkan jiwa kesepian. Duduk termenung menatap tetes rindu jatuh dipohon jambu. Mengantarkan sinyal kasih yang jauh disana.
Kita menatap langit yang sama, walau dengan warna berbeda. Melemparkan kenangan kala kau ada disisiku. Kala hujan meluruhkan rasanya, kita duduk berdua menikmati kopi dengan berbagai cerita. Ada damai diantara kerlip petir yang mengerjap dilangit.
Tetses hujan makin deras membasahi pohon jambu, sederas rinduku pada kekasihku. Lewat angin kubisikkan nyeri kerinduan, tanpamu apalah aku. Pulanglah wahai kekasihku, peluklah jiwa penakut ini dengan kerinduanmu.
Tetes rindu di pohon jambu, menemani air mata yang tak ingin berhenti. Kerinduan semakin hanyut bersama guguran daun yang tak mampu menahan tetesan air mata langit. Hanya mampu berharap dalam diam, menanti kekasihku kembali.
KBC-26 Kompasianer Brebes
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H