Mohon tunggu...
Vera Shinta
Vera Shinta Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community' (KBC)

Menulis adalah pelarian emosi paling sexy

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tetes Rindu di Pohon Jambu

7 Maret 2020   16:00 Diperbarui: 7 Maret 2020   15:55 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senja merayap berpeluh derasnya hujan. Suara langit mengetarkan jiwa kesepian. Duduk termenung menatap tetes rindu jatuh dipohon jambu. Mengantarkan sinyal kasih yang jauh disana.

Kita menatap langit yang sama, walau dengan warna berbeda. Melemparkan kenangan kala kau ada disisiku. Kala hujan meluruhkan rasanya, kita duduk berdua menikmati kopi dengan berbagai cerita. Ada damai diantara kerlip petir yang mengerjap dilangit.

Tetses hujan makin deras membasahi pohon jambu, sederas rinduku pada kekasihku. Lewat angin kubisikkan nyeri kerinduan, tanpamu apalah aku. Pulanglah wahai kekasihku, peluklah jiwa penakut ini dengan kerinduanmu.

Tetes rindu di pohon jambu, menemani air mata yang tak ingin berhenti. Kerinduan semakin hanyut bersama guguran daun yang tak mampu menahan tetesan air mata langit. Hanya mampu berharap dalam diam, menanti kekasihku kembali.

KBC-26 Kompasianer Brebes

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun