Siang tadi hujan masih mengguyur Tanah Jawa, sekalian ada urusan diluar rumah jadi mampir kesalah satu toko roti yang cukup terkenal dan berlabel halal dari MUI. Berbagai jenis roti dipajang dietalase, ada yang manis ataupun asin, dari harga murah hingga mahal.Â
Saya pilih beberapa roti kesukaan anak-anak, untuk saya sendiri cukup ambil 1 roti berwarna coklat muda dan kelihatan lembut. Disitu bertuliskan Ontbijtkoek seharga Rp 7 ribu, kalau dilihat dari namanya pasti kelahiran Belanda nih. Saya memang suka mencoba makanan baru, rasa menjadi urutan kesekian karena dalam kamus saya untuk urusan makanan hanya ada rasa enak dan enak banget. Jadi aman mau dikasih makanan model apapun juga.
Sampai rumah langsung bikin kopi, kebetulan masih punya kopi Aceh pemberian teman yang kerja disana dan kemarin mudik memberi oleh-oleh itu. Kasih gula sedikit saja, sekedar penyeimbang kepahitan biar ada manis-manisnya gituuuu. Perpaduan yang pas, kopi pahit dengan roti manis.
Saya penasaran sama Ontbijtkoek, akhirnya langsung berselancar mencari tahu tentang kue satu ini. Ternyata benar berasal negeri Kincir Angin, disana disebut "kue sarapan pagi" karena memang biasanya dihidangkan pada saat sarapan dengan teh ataupun kopi. Kue ini lembut tapi gak bikin seret, aroma rempahnya kuat sekali. Bahkan anak saya yang kecil sampai menjauh saat saya makan kue ini "bunda makan apa sih, baunya kayak jamu," ujar Ridho.
Ontbitjkoek memang aslinya terbuat dari rempah-rempah, yang paling kuat disini aroma kayu manisnya. Rasa manis dan warna coklat itu berasal dari gula aren, sehingga menciptakan rasa dengan sensasi berbeda. Mengunyah Ontbitjkoek sambil menyeruput kopi berasa nikmat banget dilidah, rasa blasteran menurut saya. Iya lah, kan perkawinan antara Belanda dan Aceh, jadi nikmat blasteran pasti lebih sempurna dan unik. Gak percaya? Coba aja.
KBC26 KomBes Jateng
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H