TUGAS ARTIKEL 2.5.1
MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA GURU DAN PESERTA DIDIK
Pendidikan merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia, karena pendidikan mempunyai peranan yang sangat esensial dalam membina martabat manusia, memelihara dan mengembangkan nilai kebudayaan. Oleh karena itu selama manusia hidup di dunia, pendidikan menjadi hal yang paling utamadiantara kebutuhan hidup manusia lainnya.
Pendidikan merupakan tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintah, ketiga komponen itu harus mampu menciptakan disiplin yang tinggi dan saling menunjang, jangan sampa terjadi suasana kontradiktif. Dalam era kemajuan saat ini karakteristik dari globalisasi sebagaimana banyak dikemukakan dan diperbincangkan adalah terjadinya arus informasi yang deras dan dahsyat yang mempu meneroboos dinding geografis.
Dalam menghadapi globalisasi yang demikian pesat dan kuat, perlu adanya penanaman nilai-nilai karakter yang mengakar dala diri setiap peserta didik, nilai-nilai keagamaan menjadi pondasi utama dalam menghadapi kemajuan ini. Dalam mengantisipasi efek globalisasi, pemerintah telah berupaya mengadakan penekanan-penekanan sebagaimana terlihat dalam GBHN 1993, dimana penekanan yang dimaksud adalah pada kata beriman, taqwa, berbudi luhur, dan berwawasan yang secara implisit terdapat dalam tujuan pendidikan nasional.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka sekolah sebagai salah satu tempat komunitas peserta didik beradaptasi sangat memerlukan perhatian besar dalam hal peningkatan dan perbaikan moral yang selama ini semakin mengalami keterpurukan. Guru sebagai garda terdepan dalam mengawal pendidikan mempunyai tugas yang berat, namun bernilai ibadah diharapkan mampu menjadi contoh yang baik dalam proses pendidikan.
Komunikasi yang baik mampu menjadikan suasana dalam pendidikan menjadi sangat nyaman, suasana belajar yang tercipta menjadi suasana belajar yang menyenangkan, bukan malah sebaliknya menjadikan belajar itu sebagai sebuah beban. Komunikasi yag dimaksud disini adalah semua bentuk komunikasi yang terjadinya di kelas atau pada saat proses pembelajaran berlangsung, karena menurut ciri dari kurikulum 2013 bahwa belajar itu bukan hanya di kelas, namun di alam terbuka pun semua itu adalah proses belajar.
Komunikasi yang efektif mampu menjadikan pembelajaran secara meluas dan bermakna, pada saat proses pembelajaran “bertanya, ditanya, dan mempertanyakan “ menjadi komunikasi yang pastinya terjadi pada saat proses pembelajaran. Dari tiga komponen tersebut, guru sebagai fasilitator, sekurang-kurangnya harus mampu memilah jenis pertanyaan yang mampu berfungsi sebagai dua kepentingan, yang pertama yaitu kepentingan untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi, dan ke dua menjadikan komunikasi tersebut bermakna dalam hal penanaman nilai-nilai karakter. Misal : “ sebagai ummat manusia yang banyak bersyukur, siapa diantara anak-anakku yang mempu menyebutkan jenis-jenis sumberdaya alam yang ada diindonesia dengan mengleompokkanya sesuai jenis sumber daya alam yang ada”
Berdasarkan pertanyaan diatas, guru secara langsung ingin mengecek pamahaman materi peserta didik tentang konsep himpunan, namun secara tidak langsung guru menanamkan sikap untuk senantiasa bersyukur khususnya untuk keragaman anugerah yang melimpah di tanah air kita. Salah satu contoh di atas diharapkan mampu menjadi inspirasi untuk mengembangkan komunikasi efektif yang lain, dengan senantiasa mengaitkan antara pemahaman konsep dan materi dengan penanaman nilai karakter.
Berdasarkan pemaparan di atas, saya akan membuat catatan kecil tentang komunikasi yang efektif untuk membangun komunikasi yang bermakna pada saat proses pembelajaran
1.Pertanyaan efektif sangat penting dalam proses pembelajaran karena melalui pertanyaan yang sederhana dan efektif mampu membudahkan guru menganalisa tingkat pemahaman siswa terkait aspek pengetahuan, dan kemampuanmenjawab pertanyaan oleh siswa sebagai suatu penilaian aspek keterampilan.
2.Karakteristik pertanyaan efektif yang paling baik menurut saya adalah pertanyaan yang menuntut siswa berpikir, tidak sekedar mengingat dan menyebutkan, karena jenis pertanyaan ini mampu menghidupkan suasana diskusi dalam kelas, terbangun komunikasi yang bermakna dan keterampilan berbahasa dan membahasakan sesuatu oleh siswa.
3.Pertanyaan yang kurang efektif adalah pertanyaan yang menggunakan bahasa yang berbelit sehingga menyulitkan siswa untuk memahami dan memaknai apa yang diinginkan oleh siswa.
4.Ke depan saya akan berusaha menggunakan bahasa-bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik, karena pemahaman saya mengenai pertanyaan efektif sudah mampu mengarahkan saya berbuat yang lebih baik.
5.Hal menarik pada diskusi adalah munculnya karakteri guru se indonesia khusunya dalam membuat pertanyaan-pertanyaan yang mungkin saja menurut kami sudah tepat namun setelah dilempar di forum kami menemukan banyak kelemahan-kelemahan.
"Artikel ini adalah bagian dari tugas Diklat Online P4TK Matematika".
Terima kasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H