Merantau adalah keputasanku untuk jauh dari orang tua . Bertemu dengan orang-orang yang aku cintai hanya 3 bulan sekali itupun tak pasti, hingga ultimatum itu datang aku harus memilih untuk berkarir di rantau atau pulang ke kampung halaman, ultimatum itu datang dari orang yang bisa aku sebut kekasih. Untuk ambil keputusan itu aku diberi waktu cukup lama 48 jam aku memutar otak hingga aku putuskan tetap di rantau. Keputusan itu justru membuat hubunganku jadi renggang dan berakhir. aku anggap itu suatu anugerah, aku bisa belajar banyak hal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H