Performance Appraisal atau Performance Review?

Dewasa ini sering kali kita mendengar masalah mengenai "Kinerja Karyawan" contohnya melakukan tindakan korupsi dan tindakan lain yang berhubungan dengan buruknya kinerja sehingga merugikan perusahaan terkait. 

Banyak perusahaan kini  yang rutin melakukan penilaian kinerja "Performance Appraisal" akan tetapi banyak karyawan sudah memandang kata "Perfomance Appraisal" itu negatif sehingga ketika penilaian tersebut ingin dijalankan banyak sekali karyawan yang merasa tertekan sehingga berpengaruh terhadap kinerja dan akhirnya mempengaruhi penilaian kinerja.

Padahal penilaian kinerja ini dilaksanakan guna mengevaluasi kinerja karyawan itu sendiri guna terkait dengan misalnya kenaikan gaji atau jabatan, sehingga dikarenakan adanya stigma negatif tentang penilaian kinerja oleh karena itu perusahaan mengganti penilaian kinerja dengan Tinjauan Kinerja atau kita sebut saja "Performance Review".

Dengan digantinya kata tersebut mendorong perencanaan dan proses yang lebih matang untuk melakukan penilaian kinerja dimana dengan kata yang baru ini karyawan tidak lagi merasakan tekanan yang berlebihan. Memang kelihatan sangat sederhana jika hanya mengganti nama atau istilah tapi terbukti efektif mempengaruhi psikologi karyawan.

Ketika karyawan tidak merasakan adanya tekanan maka mereka dapat memberikan kinerja yang maksimal untuk perusahaan dimana hasil penilaian kinerja mereka pun menjadi lebih baik dan hasil penilaian kinerja yang baik akan menjadikan dasar bagi perusahaan untuk menaikkan gaji,jabatan atau pun reward lain yang diberikan oleh perusahaan untuk mengapresiasi kinerja karyawannya.