Mohon tunggu...
Vera Buu
Vera Buu Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Better late than never ^_^

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Sungai Tercemar Akibat Sampah

7 Desember 2020   14:55 Diperbarui: 7 Desember 2020   14:57 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi Sungai di Gang Karya Bakti, Kelurahan Bandung Rejosari (Sumber Gambar: Doc. Pribadi)

Malang - Sampah telah menjadi salah satu masalah lingkungan yang sudah tidak asing lagi untuk dibahas. Berdasarkan studi yang diterbitkan Verisk Maplecroft tentang tren sampah global dari data 194 negara, setiap tahunnya dunia memperoleh rata -- rata 2,1 miliar ton sampah. 

Sebagai salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terpadat nomor empat di dunia, memungkinkan Indonesia untuk menghasilkan sampah dalam jumlah besar. Sesuai dengan data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2020, timbunan sampah di Indonesia berkisar 67,8 juta ton setahun.

Bayangkan saja jika sampah -- sampah ini tidak dikelola dengan baik maka akan berpengaruh terhadap kehidupan ekosistem di sekitarnya. Contoh kecilnya dapat kita lihat pada kondisi sungai yang kian hari terus tercemari oleh sampah.

Hal ini saya tuliskan sesuai dengan fakta yang terjadi pada Sungai yang berada di daerah Gang Karya bakti, Kepuh, Kelurahan Bandung Rejosari. "Air sungai disini selalu terlihat keruh karena memang masih kurangnya kesadaran orang untuk membuang sampah di tempat sampah umum yang disediakan di dekat jalan raya" kata Vivin seorang mahasiswa yang menghuni kos -- kosan di daerah Kepuh 2.

Namun ia juga mengatakan terkadang ada masyarakat sekitar yang mengambil sampah dari sungai seperti botol plastik atau sampah lainnya yang bisa mereka jual kembali. Meskipun demikian sampah lainnya yang tidak terpungut akan memberikan dampak negatif pada lingkungan sekitar. 

Hal ini seharusnya menyadarkan kita untuk membuang sampah pada tempatnya. Bahkan jika memungkikan alangkah baiknya kita bisa meminimalisir penghasilan sampah dengan mengurangi penggunaan plastik, sebab selain mampu mencemari lingkungan sampah plastik juga memiliki jangka waktu penguraian paling lama.

Maka agar sungai jauh dari pencemaran dibutuhkan kesadaran setiap orang untuk membuang sampah pada tempatnya. Karena lingkungan yang jauh dari pencemaran juga dibutuhkan bagi anak cucu kita nanti. "Jika tidak mampu membersihkan seharusnya kita bantu dengan menjaga untuk tidak membuang sampah ke sungai" ujar Vivin Senin (07/12/2020). 

Gadis 18 tahun ini juga mengakui terkadang ada inisiatif dari warga atau pemerintah setempat untuk membersihkan sungai -- sungai dari sampah, namun hal ini itu tidak tercapai sebab masih ada saja orang yang terus membuang sampah ke sungai.

Sejalan dengan permasalahan di atas, tentu dibutuhkan pendekatan yang perlu dilakukan oleh pemerintah atau warga setempat agar pencemaran sungai tidak terjadi.

Misalnya selain berusaha membersihkan kembali sungai dari sampah, hal lain yang juga dibutuhkan ialah membentuk pemahaman warga sekitar untuk tidak membuang sampah di sungai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun