Mohon tunggu...
Veny Feriani
Veny Feriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Akan indah pada waktunya

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teori psikososial erik erikson

17 Januari 2025   21:37 Diperbarui: 17 Januari 2025   21:37 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Teori psikososial Erik Erikson adalah teori perkembangan manusia yang menekankan pentingnya interaksi antara aspek psikologis (dalam diri individu) dan sosial (lingkungan) dan pengalaman psikologis dalam membentuk identitas seseorang sepanjang hidup. Teori ini mengidentifikasi delapan tahap perkembangan psikososial, di mana setiap tahap melibatkan konflik atau krisis utama yang harus diselesaikan untuk perkembangan yang sehat. Erikson mengembangkan teorinya dalam delapan tahap perkembangan yang mencakup seluruh rentang kehidupan, dari lahir hingga usia tua. 

Berikut adalah ringkasan dari setiap tahap:

1. Tahap Bayi (0--1 tahun)

Krisis: Kepercayaan vs. Ketidakpercayaan
Deskripsi: Anak belajar untuk percaya bahwa dunia adalah tempat yang aman dan dapat diandalkan melalui hubungan dengan pengasuh yang responsif dan konsisten. Jika kebutuhan tidak terpenuhi, anak akan mengembangkan rasa ketidakpercayaan.

-Hasil Positif: Kepercayaan (trust) pada lingkungan dan orang lain.

-Hasil Negatif: Ketidakpercayaan yang dapat menyebabkan rasa takut dan cemas.

2. Tahap Balita (1--3 tahun)

Krisis: Otonomi vs. Rasa Malu dan Keraguan
Deskripsi: Anak mulai mengembangkan kemandirian dan kemampuan untuk melakukan hal-hal sendiri. Jika terlalu dikontrol atau dipermalukan, mereka mungkin merasa ragu terhadap kemampuan mereka.
-Hasil Positif: Otonomi dan rasa percaya diri.

-Hasil Negatif: Rasa malu dan keraguan pada kemampuan diri.

3. Tahap Prasekolah (3--6 tahun)

Krisis: Inisiatif vs. Rasa Bersalah
Deskripsi: Anak mulai mengeksplorasi lingkungan, mengambil inisiatif, dan merencanakan aktivitas. Jika mereka merasa dikritik atau dicegah, mereka mungkin mengembangkan rasa bersalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun