[caption id="" align="alignnone" width="424" caption="Steve Jobs"][/caption]
Perhelatan akbar Academy Awards yang ke-85 sudah baru saja berakhir, dan kita semua sudah mengetahui siapa-siapa yang terbaik menurut kategorinya. Piala Oscar untuk film animasi, seperti harapan saya pada tulisan sebelumnya (baca disini), diberikan kepada film Brave. Bukan sesuatu yang mengejutkan karena film besutan Mark Andrews dan Brenda Chapman ini betul-betul cantik dan menghibur. Film ini juga kaya akan pesan moral bagi siapa saja tanpa mengenal batasan usia. Hasil kerja keras selama 6 tahun untuk membuat Brave memang layak diganjar dengan piala Oscar. Bagi Pixar sendiri oscar untuk film Brave tersebut adalah piala ke-24 (berbagai kategori) sepanjang keikutsertaan mereka dalam ajang Academy Awards.Sedangkan kolaborasi bersama Disney ini berarti mengulang sukses mereka pada film Toy Story3, The Uncredibles, dan Finding Nemo.
[caption id="" align="alignnone" width="427" caption="Mark Andres dan Brenda Chapman "]
Ketika Brave dirilis pada pertengahan musim panas tahun lalu, Disney-Pixar sengaja mendedikasikan film ini kepada Steve Jobs yang meninggal dunia pada tahun 2011 lalu. Steve Jobs sendiri dikenal sebagai ‘bapak’ Apple sekaligus sosok yang berperan dalam membesarkan Pixar sejak ia membeli studio itu dari Lucas Film. Jadi Pixar memang identik dengan Steve Jobs, walau di tahun 2006 Pixar mulai menginduk pada Disney. Jika ketika menonton film Brave anda cukup sabar dan setia untuk tidak beranjak dari tempat duduk, mengamati credit title-nya hingga selesai maka akan menemukan bagian dimana disitu dituliskan “dedicated to the memory of Steve Jobs, our partner, mentor and friend” Dan bukan sebuah kebetulan pula jika dalam film ini terdapat scene-scene yang merupakan simbol-simbol yang berkaitan dengan Steve Jobs. Misalnya Merida yang beberapa kali menggigit buah Apel tanpa habis memakannya, atau munculnya nama Lord Macintosh sebagai salah satu nama klan di skotlandia. “Apple” dan Macintosh jelas-jelas merupakan karya abadi dari Steve Jobs bagi dunia.
Berkat Steve Jobs pula Pixar menggunakan teknik CGI (computer generated-imagery) dengan program PhotoRealistic RenderMan, untuk membuat film-film animasi dengan gambar yang berkualitas. Jadi jangan heran jika Brave mampu menghadirkan sesuatu yang nyaris sempurna dan detil pada gambar-gambarnya. Pemandangan alam dan hutan skotlandia terlihat begitu nyata. Rambut merah keriting Meridia mampu dibuat sedemikian hidup dan detil. Coba saksikan ketika Merida dan Ibunya (yang saat itu menjadi beruang) bermain di sungai, benar-benar tampak begitu nyata. Air yang mengalir dan ikan-kan seperti bukan sebuah film animasi. Perlu diketahui bahwa dibutuhkan software tambahan untuk membuat 1500 helai rambut Meridia dan itu memakan waktu selama 3 tahun. Bagaimana pun Steve Jobs pula yang semasa hidupnya ikut membesarkan Pixar sehingga menjadikannya studio film animasi yang berkualitas. Salah satu falsafah Steve Jobs yang selalu diterapkan oleh Pixar dalam pembuatan film-film Pixar adalah “make it great” (jadikan yang terbaik). Steve Jobs tidak mempermasahkan jika sebuah film harus memakan waktu yang sangat lama asalkan film tersebut berkualitas tinggi dan mempunyai potensi mendapatkan penghargaan. Dan itu semua terjawab sudah, salah satu bukti terakhir adalah Oscar yang diraih oleh Brave. Kalau boleh dikatakan bahwa dunia tidak akan mengenal Pixar tanpa kehadiran Steve Jobs. Tangan dingin dan pemikirannya membuat dunia menikmati tontonan animasi berkualitas tinggi. Maka ketika tahun ini Brave berhasil mendapatkan piala Oscar maka tidak salah pula jika pihak Disney-Pixar mendedikasikan penghargaan tersebut kepada Steve Jobs (1955-2011).
sumber gambar:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H