[caption id="attachment_219908" align="aligncenter" width="559" caption="Train death Ki Suck Han (new york post/usatoday)"][/caption] Sebuah foto yang termuat pada halaman depan tabloid terkenal New York Post 05/12/2012 kemarin memicu kritik pedas. Pembaca marah. Foto hasil jepretan R.Umar Abbasi tersebut memperlihatkan seorang laki-laki yang putus asa karena akan ditabrak kereta api di sebuah stasiun bawah tanah kota New York. Korban naas adalah Ki Suck Han (58th) yang tewas Senin 3-12-2012 setelah didorong nyemplung ke rel Subway oleh tersangka Naeem Davis (31 th). Fotografer R. Umar Abbasi dituding mendahulukan ambil foto, bukannya menolong korban duluan. Gambar foto amat jelas melukiskan seorang lelaki naas sedang mengapa-gapai tangannya untuk naik ke peron. Upaya menyelamatkan diri seakan jadi tontonan sementara kereta api meluncur deras dengan sayap kanan menuju arah hendak menggilas kepala korban . Banyak pembaca mempertanyakan kenapa tak seorang pun berusaha menyelamatkan korban dari jalur rel termasuk sang fotografer. Mereka juga heran bagaimana bisa tabloid sekelas New York Post memutuskan untuk mempublish foto tersebut di halaman depan seakan sengaja dagang musibah yang tidak layak ditempatkan di halaman terdepan dengan judul bombastis tanpa perasaan: "Subway track, this man is about to die...DOOMED" [caption id="attachment_219913" align="aligncenter" width="629" caption="death train in new york subway (sydney morning herald /new york post)"]
[/caption] Diketahui korban bernama Ki-Suck Han, seorang pria berusia 58 tahun. Menurut keterangan polisi korban sebelumnya terlibat cekcok dengan seorang laki-laki yang kemudian mendorongnya jatuh ke jalur kereta api bawah tanah stasiun Times Square,Manhattan. Pria tua ini berusaha berdiri untuk kembali naik, tapi sungguh malang ia kehabisan waktu, sebuah kereta api yang datang menghantam tubuhnya dihadapan kerumunan calon penumpang yang sedang berdiri di peron itu. Ternyata di situ ada seorang fotografer lepas dari New York Post bernama R Umar Abbasi. Ia berhasil mengambil beberapa momen krusial yaitu detik-detik sebelum Ki-Suck Han tewas ditabrak kereta api. Satu diantaranya dipilih redaksi New York Post untuk dipasang sebagai foto headline edisi selasa lalu. Menurut pengakuan Abbasi, ia sudah berusaha memberi tanda kepada masinis bahwa ada orang dijalur kereta dengan memainkan lampu flash kamera. Fotografer ini juga merasa bahwa dirinya tidak cukup kuat untuk menarik korban ke atas. Ia membela diri dengan menyatakan kejadian tersebut berlangsung begitu cepat. Berbagai kecaman ditujukan baik kepada Abbasi maupun New York Post, termasuk yang datang dari sesama awak
media. Semua beranggapan bahwa adegan dimana orang sedang menghadapi maut tidak layak untuk difoto dan dipublish. Al Roker dari stasiun TV NBC dalam acara Today mengatakan "Saya prihatin. Seseorang di jalur kereta api dan tidak mendapat pertolongan." Soledad O'Brien, wartawan senior CNN, lewat akun tweeter berkata "peristiwa ini sungguh mengganggu. bayangkan jika korban adalah ayah atau kakak kita." Bahkan seorang Larry King sampai meminta pendapat followers-nya tentang apakah New York Post dalam hal itu telah membuat suatu kesalahan? --- Sebagai seorang jurnalis, ketika menghadapi dilema seperti kejadian diatas pilihan mana yang akan diambil? Mengambil foto atau menyelamatkan nyawa korban? Ini bukan suatu perkara yang mudah, karena dari sisi profesionalitas profesi jelas dituntut untuk memberikan foto-foto berita berkualitas dan aktual. Sebuah foto dengan momen dramatis akan dihargai dengan sangat tinggi. Nama kita sebagai seorang jurnalis tentu akan terdongkrak, dari yang hanya freelancer bisa menjadi fotografer tetap. Sedangkan dari sisi media, foto-foto kontroversial jelas akan menaikan tiras atau rating bagi media online.Ingat paham bad news is good news? Atau apakah nilai kemanusiaan dan etika mampu mengalahkan tuntutan profesionalisme sebagai pewarta? Kadang dalam hal ini muncul pembelaan diri yang mengatakan bahwa apa yang dilakukan semata-mata untuk masyarakat pembaca juga. Masyarakat butuh informasi yang detail. Masyarakat menginginkan foto-foto yang aktual bahkan dramatis. Nah sekarang bagaimana dengan anda sebagai seorang citizen journalism apabila dihadapkan pada pilihan sulit seperti ini? ***Sumber: Sydney Morning Herald:
Train death ion new york - suspect questioned USAToday:
Arrest made in NYC subway tragedyFollow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Lihat Inovasi Selengkapnya