Mohon tunggu...
Venusgazer EP
Venusgazer EP Mohon Tunggu... Freelancer - Just an ordinary freelancer

#You'llNeverWalkAlone |Twitter @venusgazer |email venusgazer@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jadi Tersangka, SDA Coreng Muka Prabowo

23 Mei 2014   08:38 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:12 2415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1400783307963522458

[caption id="attachment_325150" align="aligncenter" width="488" caption="Kemesraan Prabowo-SDA sepertinya akan cepat berlalu (foto:pemilu.metrotvnews.com)"][/caption]

KPK resmi menetapkan status Suryadharma Ali (SDA) sebagai tersangka dalam kasus dana Haji 2012-2013 di Kementerian Agama RI. Publik sendiri sebenarnya sudah bisa menebak bahwa SDA adalah orang yang dimaksud oleh Abraham Samad saat mengatakan bahwa akan ada pejabat tinggi di Kementerian Agama yang akan menjadi tersangka.

SDA sendiri selama menjabat sebagai Menteri Agama dalam kabinet Indonesia Bersatu jilid 2 boleh dikatakan minim prestasi. Malah sebaliknya, yang menjadi perhatian publik adalah kasus korupsi pengadaaan Alquran dan kisruh dalam tata kelola ibadah Haji. Belum lagi konflik yang berkaitan dengan agama kerap terjadi dalam masa kepemimpinannya.

Nama SDA semakin moncer ketika ia secara mengejutkan hadir dalam kampanye Partai Gerindra pada kampanye pileg di GBK beberapa waktu lalu. Kehadirannya yang terang-terangan memberikan dukungan kepada Prabowo menimbulkan kontroversi terutama di internal PPP. Semakin mendekati pilpres SDA semakin merapat pada Prabowo walaupun sempat ditentang oleh sebagian besar DPW PPP. Namun berkat dukungan Prabowo akhirnya PPP secara bulat merapat dan menjadi bagian dari poros Prabowo.

Suka tidak suka kasus ini akan membuat image terhadap poros Prabowo-Hatta menjadi buruk. Ibarat SDA itu sudah mencorengkan noda hitam ke muka Prabowo. Kasus SDA ini seolah menguatkan persepsi publik bahwa poros yang dibangun oleh Prabowo itu memang sekumpulan elit-elit bermasalah. Orang-orang yang bisa dibilang anti pemberantasan korupsi. Siapakah mereka? Daftarnya cukup panjang jika harus disebutkan. Plus barisan sakit hati yang sedang mencari sandaran karena ditolak dimana-mana.

Prabowo sendiri sudah menyatakan bahwa ia yakin SDA tidak bersalah. Prabowo tidak percaya SDA melakukan korupsi. (baca sini).Sebuah pernyataan konyol dan terburu-buru. Memang dalam hukum ada asas praduga tak bersalah. Tetapi alangkah lebih bijak jika Prabowo mau berguru kepada Mahfud MD soal hal ini. Kita semua pasti ingat bahwa Mahfud MD sering mengatakan bahwa KPK tidak bekerja sembarangan. Jika KPK sudah menaikan status seseorang menjadi tersangka lebih baik mengaku saja karena tidak akan pernah bisa lolos.

Atau ini bukti kegagalan intelegen Prabowo dalam menyeleksi sekutu? Sebagai seseorang yang sudah pernah mencapai jenjang jenderal sepatutnya Prabowo tahu background dan isu-isu seputar SDA dengan sangat mudah. Karena sebenarnya kasus pengelolaan Haji ini sudah diselidiki KPK sejak lama.

Atau Prabowo sendiri sebenarnya sudah mencium bau busuk dari SDA tetapi demi mencari kuota agar bisa maju dalam pilpres 2014 persoalan ini tidak dianggap penting. Prabowo lupa bahwa masyarakat saat ini mendukung KPK sepenuhnya. Korupsi adalah musuh besar masyarakat. Bukan tidak mungkin ia akan kehilangan suara dari para swing voter yang pro pemberantasan korupsi.

Pastinya kasus ini akan menjadi santapan empuk media terutama media massa yang berasal dari poros lain. Jangan salahkan mereka jika kasus ini menjadi peluru yang secara perlahan meluruhkan gegap gempitanya pendeklarasian Prabowo-Hatta yang luar biasa itu.

Muka sudah tercoreng, kekuatan mulai dipreteli bukan oleh pihak lain tetapi dari dalam sendiri. Walaupun punya ketua tim sukses sekaliber Mahfud MD atau punya pasukan cyber yang bekerja 24 jam sekalipun tidak akan mampu membersihkan noda yang sudah kadung melekat pada wajah Prabowo karena ulah SDA. Ingat masyarakat sedang memandang wajah itu, dan akan mengingatnya sampai pada bilik pencoblosan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun