Mohon tunggu...
Venusgazer EP
Venusgazer EP Mohon Tunggu... Freelancer - Just an ordinary freelancer

#You'llNeverWalkAlone |Twitter @venusgazer |email venusgazer@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Belajar dari Pak Sarji: Mengubah Kotoran Sapi Menjadi Nyala Api

4 Oktober 2017   23:49 Diperbarui: 5 Oktober 2017   13:11 17311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak Sarji ketika berbagi pengalamannya

Kandang bersih lingkungan sehat
Kandang bersih lingkungan sehat
Pak Sarji berbagi kiat bahwa ampasnya juga bisa digunakan sebagai bahan campuran dasar bak ternak belut. Tetapi bibit belut tidak boleh dimasukan dulu. Harus menunggu 5 - 10 hari agar suhunya turun. Belut yang diternak pada bak yang memakai dasar ampas biogas lebih cepat pertumbuhannya.

Petani sekaligus peternak seperti Pak Sarji juga menggunakan pupuk organik tersebut untuk menyuburkan tanaman pertanian seperti bawang dan padi miliknya. Tanpa harus menggandalkan pupuk kimia. Secara ekonomis ini jelas menguntungkan dan lebih ramah bagi ekosistem.

Ada proses terbarukan dalam pembuatan biogas. Rumput gajah yang disiram pupuk cair organik akan tumbuh dengan subur. Rumput tersebut kemudian menjadi pakan ternak. Sapi-sapi mengeluarkan kotoran yang dimanfaatkan menjadi gas dan juga pupuk organik. Begitu seterusnya sehingga tidak ada yang terbuang sia-sia.

Di era serba praktis sekarang ini memang masyarakat lebih memilih gas elpiji. Perlu sosialisasi terus menerus untuk merubah mindsetmasyarakat terhadap ketergantungan pada bahan bakar minyak dan gas bumi. Di sisi lain. peternak yang hanya memiliki satu-dua ekor sapi masih enggan untuk membuat biogas.

Berharap pemerintah dan Pertamina bisa membantu dalam pengembangan biogas di kalangan peternak sapi. Caranya dengan menyatukan sapi-sapi milik peternak mandiri dalam sebuah kandang besar. Kemudian diharapkan pemerintah membantu pembuatan instalasi biogas. Produksi biogas itu kemudian dialirkan ke rumah-rumah.

Pak Sarji mengatakan bahwa tidak hanya kotoran sapi saja yang dapat dimanfaatkan menjadi biogas. Limbah-limbah organik yang berasal dari pasar seperti sayuran bisa juga digunakan. Kita tahu pasar dan rumah tangga di kota-kota besar bisa menghasilkan berton-ton sampah organik setiap harinya. Semua itu ada di sekitar kita bukan? Tanpa harus mengeluarkan biaya untuk survey, eksplorasi, dan transportasi kita bisa menikmati sumber energi yang murah sekaligus ramah lingkungan.

Biogas dalam jumlah yang besar bahkan dapat dijadikan sebagai bahan bakar untuk menghasilkan energi listrik. Biogas bisa menjadi bahan bakar penggerak generator. Sebuah potensi yang luar biasa dalam usaha kita mengurangi ketergantungan terhadap sumber energi yang tidak dapat diperbaharui.

Secara makro, pemanfaatan biogas sebagai sumber energi alternatif, negara akan diuntungkan. Impor gas dan beban subsidi akan berkurang. Dana bisa dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, kesehatan atau sarana dan prasarana pendidikan. 

Sumber foto dan ilustrasi: pribadi

#ENERGIUNTUKINOVASIBERKELANJUTAN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun