Memanfaatkan sistem transaksi non tunai itu bukan untuk gaya-gayaan. Bukan juga agar bisa berhutang lebih dulu, seperti dalam penggunaan kartu kredit . Alasan utama penggunaan non tunai dalam transaksi itu lebih kepada masalah kepraktisan dan keamanan. Disamping Bank Indonesia sendiri sejak 14 Agustus 2014 lalu sudah mencanangkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).
Non tunai bisa dibilang sudah menjadi bagian dari gaya hidup modern. Dari yang semula digesek atau ditempel, sekarang sistem non tunai dapat dilakukan dimana dan kapan saja cukup menggunakan ponsel pintar. Sistem non tunai sudah berevolusi sedemikian cepat mengikuti kemajuan teknologi.
Nah, kini BCA kembali berinovasi untuk menjawab kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi yang efisien, aman dan dapat dilakukan dimana saja. Produk kekinian BCA itu adalah Sakuku. Sebuah aplikasi yang mampu merubah smartphone kita menjadi dompet elektronik (e-wallet).
Sakuku dapat digunakan pada gawai yang berbasis android ( versi 4.0 keatas) maupun IOS (versi 7.1 keatas). Jadi tinggal unduh Sakuku di Play Store atau App Store saja. Setelah sukses dipasang pada smartphone, selanjutnya tinggal mengisi data registrasi. Kemudian kita akan menerima sms notifikasi berupa verifikasi bahwa aplikasi sudah dapat digunakan. Tidak ribet dan cepat.
Aplikasi ini sangat user friendly. Di awal ada tutorial untuk membantu pengguna baru memanfaatkan fitur-fitur yang ada. Sebagai informasi bagi pengguna smartphone berbasis android yang sudah pernah di-root, aplikasi Sakuku tidak dapat digunakan.
Berdasarkan pengalaman, Sakuku merupakan perpaduan fungsi antara kartu kredit dan Kartu Flazz. Selain dapat digunakan bertransaksi di merchant-merchant dan outlet biasa (fisik), Sakuku dapat digunakan untuk berbelanja secara online di 6 situs belanja terkenal Indonesia. Asyik bukan?
Kalau di Kartu Flazz sistemnya tempelkan pada Reader, nah pada Sakuku cukup scan QR Code  yang diberikan oleh merchant fisik atau situs belanja online pada saat kita akan melakukan pembayaran. Nanti akan nada notifikasi yang berupa bukti transaksi pada inbox  Sakuku kita. Otomatis pula saldo kita akan terpotong.
Eh, Sakuku bisa untuk isi pulsa lho. Sakuku memberi kemudahan kita untuk mengisi pulsa sendiri ataupun nomor lain. Â Kehabisan kuota internet di tengah malam atau kala jalan-jalan di mall rasanya bukan lagi perkara. Â Mudah sekali, Â semudah update status kita di medsos.
Jika lupa PIN, kita cukup uninstall Sakuku lalu download kembali Sakuku. Lalu install dan isi data yang sama saat kita register pertama Sakuku. Seandainya smartphone kita hilang, cukup melapor ke Halo BCA dan meminta pemblokiran nomor pada penyedia jasa layanan komunikasi kita.
Satu hal lagi, ternyata Sakuku tidak sekedar urusan bayar tagihan atau isi pulsa saja. Transaksi-transaksi perbankan lainnya pun dapat di-handle oleh Sakuku. Bayangkan, dengan beberapa sentuhan saja kita dapat melakukan transfer dana, penarikan tunai, maupun split bill (Sakuku Plus).
Dompet digital seperti Sakuku adalah bagian dari revolusi cara bertransaksi manusia saat ini. Cara-cara transaksi yang semakin memanjakan  siapapun.  Ada perubahan paradigma dimana dulu orang merasa nyaman jika membawa dompet tebal di kantong saat bepergian. Sekarang tidak lagi, smartphone adalah bawaan wajib dan tentu saja aplikasi semacam Sakuku dan uang dalam bentuk digital lainnya.
Sebagai catatan terakhir, Kehadiran beragam cara untuk bertransaksi non tunai yang begitu mudah dalam kehidupan sehari-hari sayang bila dilewatkan. Namun bagaimanapun juga kita wajib untuk berlaku bijak dan bertanggungjawab. Jangan sampai menjadi hedonis dan menjadi budak teknologi itu sendiri.
salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H