[caption id="attachment_309225" align="aligncenter" width="563" caption="(foto:www.Indonesia.travel)"][/caption]
“Keren... dan menarik”
Itu kesan pertama yang saya dapat ketika mencoba ‘blusukan’ ke situs Indonesia Travel. Website resmi milik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu langsung menyampaikan pesan “This is Indonesia... Inilah Indonesia” dengan semua yang dimilikinya.
Pesona luar biasa dari dunia pariwisata Indonesia coba ditampilkan secara utuh dan lengkap. Mulai dari keindahan alam, kekayaan budaya dan sejarah, sampai fasilitas penunjang yang berkenaan dengan dunia pariwisata. Indonesia Travel bukan sekedar ‘brosur’ digital semata, tetapi lebih kepada sebuah majalah pariwisata digital. Satu hal yang patut diapresiasi bahwa Indonesia Travel hendak menunjukan bahwa Indonesia itu bukan cuma Bali saja. “Ada 1001 destinasi wisata lain yang tidak kalah mempesona, dan harus anda kunjungi” begitulah kira-kira yang tersirat.
Dalam tinjauan pada Indonesia Travel ini, saya hanya ingin menekankan pada 2 hal yang saya anggap penting yaitu konsep desain dan konten. Kedua elemen ini merupakan faktor utama untuk ‘laris’ tidaknya sebuah website. Keduanya harus saling mendukung satu sama lain. Sebuah website dengan desain bagus sekalipun namun bila kontennya tidak memiliki informasi yang lengkap dan kredibel maka website tersebut tidak bernilai apa-apa.
Konsep Desain Website
Bagaimana dengan konsep desain dari Indonesia Travel? Sebagai sebuah situs pariwisata, jelas sekali website ini dirancang untuk memperkenalkan sekaligus menjual pariwisata Indonesia. Tampilan depan laman Indonesia Travel sudah memenuhi syarat untuk menjadi sebuah website yang baik, yaitu kekuatan dari first impression. Sebuah website idealnya memang harus langsung memberikan kesan menarik bagi pengunjung. Apalagi untuk sebuah website yang tujuannya bukan hanya sebagai sumber informasi tetapi juga sarana untuk promosi. Banyak orang yang langsung menutup laman beranda sebuah website ketika tampilan mukanya tidak menarik sama sekali.
Tetapi hal itu saya yakin tidak akan terjadi pada Indonesia Travel. Alasannya adalah begitu banyak foto bagus, bayangkan ada 54 buah foto, tampil dalam format flash, bergerak secara bergantian yang tentu saja akan menggugah antusiasme dan rasa penasaran pengunjung. Tetapi jangan salah, foto-foto tersebut bukan pemanis semata. Silakan arahkan tetikus (mouse over) pada tiap foto, maka foto akan fade out lalu menampilkan judul dan sebaris informasi tentang foto tersebut. Jika diklik maka pengunjung langsung dibawa ke laman informasi lengkap obyek wisata itu. Mudah dan simpel sekali sehingga pengunjung bisa langsung mendapatkan informasi lengkap.
Apakah penggunaan flash dan slide akan memberatkan dan membuat lama pengunduhan? Jawabnya relatif, sejauh ini saya nilai prosesnya masih pada tahap bisa ditoleri. Ketika memposisikan sebagai pengunjung biasa yang hanya ingin mencari tahu tentang Indonesia, saya tidak terlalu mempersoalkan jika harus menunggu beberapa detik sampai semua informasi tampil utuh. Namun saya yakin jika website ini dibuka di luar negeri, yang rata-rata sudah memiliki akses internet cepat, hal ini bukan menjadi kendala.
Penempatan navigasi dan widget saya rasa sudah cukup baik. Menu-menunya saya rasa sudah cukup lengkap dan menolong, bahkan jika mengintip beberapa website pariwisata lain, baik lokal maupun negara lain, maka Indonesia Travel tergolong lebih komplet. Memanfaatkan warna hijau sebagai background jelas punya filosofi tersendiri, yaitu sebagai ciri khas Indonesia yang dikenal sebagai zamrud (batu hijau) dari katulistiwa. Pesan itu dipertegas dengan siluet dari logo Wonderful Indonesia yang menjadi branding pariwisata Indonesia. Saya rasa Indonesia Travel sudah cukup cantik sebagai sebuah website pariwisata.
Konten Website
Sedangkan dari sisi konten dari Indonesia travel, pihak Kemenparekraf yang mengelola website ini sepertinya mempunya misi tersendiri selain mempromosikan pariwisata Indonesia. Yaitu menjadikan Indonesia Travel sebagai media informasi sekaligus edukasi bagi pengunjungnya. Jika kita menjelajah Indonesia Travel, banyak hal-hal baru yang akan kita dapat. Dimana mungkin tidak kita dapatkan melalui buku pelajaran maupun media mainstream. Menjelajahhi Indonesia Travel, pengunjung seperti sedang belajar Ilmu Sejarah atau Geografi. Karena ini adalah sebuah website resmi pemerintah maka harus bisa dijadikan rujukan utama bagi siapapun yang mencari informasi pariwisata Indonesia.
Setelah menelusuri Indonesia Travel, ada sedikit catatan yang mungkin bisa menjadi masukan.
Perihal update informasi Indonesia Travel. Saya coba ‘blusukan’ sana-sini, dan menemukan ada yang belum diperbaharui. Contohnya pada bagian destinasi pariwisata Sumatera Utara dimana bandara masih Polonia. Padahal sejak 25 Juli 2013 Kuala Namu International Airport resmi beroperasi menggantikan bandara Polonia. Sebagai sebuah website resmi yang mengedepankan keakuratan, sekecil apa pun sebuah informasi akan menjadi sangatlah penting demi menjaga kredibilitas dan menghindari disinformasi.
[caption id="attachment_309226" align="aligncenter" width="600" caption="(screenshot dari Indonesia.travel)"]
Pada destinasi Bangka Belitung, tepatnya deskripsi lokomotif yang ada di Gunung Menumbing, Muntok. Disitu disebutkan bahwa lokomotif tersebut adalah peninggalan Presiden Soekarno ketika dalam pengasingan ke Bangka. Pengunjung Indonesia Travel bisa berpikir bahwa seolah-olah Bung Karno pernah menggunakan lokomotif tersebut. Informasi ini cukup meragukan karena di Muntok maupun di Bangka, sama sekali tidak ada jalur kereta api. Lokomotif itu adalah bagian dari sejarah penambangan timah pada jaman Belanda,bukan peninggalan Bung Karno semasa pengasingannya dulu. Kebetulan memang saya pernah tinggal lama di kota itu.
[caption id="attachment_309229" align="aligncenter" width="612" caption="(screenshot www.Indonesia.travel)"]
Indonesia Travel juga memasukan alamat kantor perwakilan asing dalam hal ini kedutaan besar, yang sebenarnya tidak lazim dilakukan oleh sebuah website pariwisata. Terdapat 58 alamat lengkap kedutaan besar negara sahabat di situs tersebut. Saya berpendapat akan lebih baik jika dicantumkan juga alamat kantor konsulat asing yang berada di beberapa kota besar di Indonesia. Informasi keberadaan sebuah kantor konsulat jelas akan mempermudah turis asing jika mereka membutuhkan pendampingan atau urusan administrasi lainnya.
Lalu bagaimana jika Indonesia travel juga lebih menjual wisata religi. Selain mempromosikan perayaan Waisak di Candi Borobudur atau obyek wisata Pulau Kemaro di Palembang yang rutin didatangi wisatawan manca negara. Sebenarnya ada beberapa obyek wisata religi yang belum tersentuh, seperti tempat ziarah Graha Anai Velangkani yang ada di Medan. Setiap tahun banyak rombongan wisatawan dari Penang dan Sabah (Malaysia) serta Singapura yang berziarah ke sana. Bukan ide buruk jika pihak Kemenparekraf juga memasukan informasi itu dalam Indonesia Travel. Karena selalunya rombongan wisman itu terus melanjutkan perjalanan mereka dengan mengunjungi beberapa obyek wisata yang ada di Sumatera Utara, misalnya Danau Toba. Sudah pasti efek seperti ini yang kita harapkan dari sebuah promosi.
Berkenanaan dengan wisata religi, ada baiknya diperbanyak informasi mengenai sejarah dan peninggalan Wali Songo di Jawa. Kita bisa menarik wisatawan dari Malaysia dan Brunei untuk datang, karena banyak warga kedua negara tersebut yang asal usulnya dari Indonesia. Kita tahu sampai sekarang mereka tidak pernah meninggalkan akar budaya dan sejarah mereka. Berdasarkan pengalaman, mereka selalu antusias dengan cerita-cerita sejarah para Wali Songo dan kebudayaan Islam nusantara.
Saya berharap bahwa Indonesia Travel lekat di benak masyarakat dunia. Ketika orang ingin mencari informasi tentang pariwisata Indonesia, tidak lagi mencari dulu lewat search engine, seperti Google atau Yahoo misalnya. Melainkan langsung mengetik alamat url www.Indonesia.travel di kolom alamat browser. Memiliki domain dot travel yang sangat khas dan spesifik ini hendaknya dimanfaatkan secara maksimal. Harapan saya tentunya website yang baik ini lebih dipromosikan lagi agar lebih mendunia.
Berkenaan dengan promosi, sekedar sumbang saran bahwa tidak ada salahnya jika Indonesia Travel go international. Bagaimana jika Indonesia Travel muncul pada papan promosi elektronik stadion sepakbola di eropa? Seperti yang kita ketahui beberapa perusahaan Indonesia sudah melakukan hal tersebut. Malaysia malah sudah lebih dulu melangkah, dimana “Visit Malaysia” tertera di jersey klub Cardiff. Salah satu klub sepakbola di liga Inggris. Membayangkan “Indonesia Travel” muncul pada papan iklan elektronik di Stadion Anfield, markas Liverpool. Bersama dengan logo Garuda Indonesia, yang memang sudah menjadi bagian sponsor resmi Liverpool FC. Lalu Indonesia Travel disaksikan jutaan pemirsa dari penjuru dunia. Saya pikir sebuah bentuk promosi yang luar biasa. Bukan tidak mungkin banyak pemirsa yang melihat, seketika itu juga membuka laman Indonesia Travel di tabletnya. Memang dana yang dibutuhkan tidaklah sedikit, tetapi rasanya bisa dijadikan pertimbangan.
Seperti diberitakan, Indonesia menargetkan 3 juta wisman asal China pada tahun 2016. Tahun lalu tercatat 800 ribu wisatawan asal China datang ke Indonesia. Angka ini masih dibawah Malaysia dan Thailand yang tingkat kunjungan wisatawan asal China sudah di atas angka 1 juta. Melalui ranking alexa mungkin kita bisa mendapatkan sedikit gambaran mengapa kita tertinggal. Saya coba membandingkan situs Indonesia Travel dengan tourism.gov.my milik pemerintah Malaysia. Indikasi pengakses Indonesia Travel asal China boleh dibilang nihil. Bisa jadi Indonesia Travel tidak dikenal atau sedikit dari warga China yang mencari informasi pariwisata Indonesia via internet. Sedangkan pada tourism.gov.my tercatat 2,1 persen dari total pengunjung situs tersebut berasal dari pengguna internet di China. Silakan simak 2 ilustrasi dibawah ini.
[caption id="attachment_309241" align="aligncenter" width="525" caption="Ilutrasi 1 www.tourism.gov.my (screenshot Alexa.com)"]
Memang Indonesia Travel juga hadir dalam edisi Bahasa Mandarin, selain 5 bahasa asing lainnya. Akan lebih bagus lagi jika informasi dibuat lebih detail dan jumlah foto juga diperbanyak. Tingkat ekonomi China yang baik dan stabil, telah membuat travellingmenjadi bagian dari gaya hidup masyarakat China, dan ini menjadi peluang yang baik bagi pariwisata Indonesia. Jika Indonesia Travel terus berkembang maka target 3 juta wisatawan China di 2016 bukan hal yang mustahil untuk dicapai.
Bagaimana Indonesia Travel dalam versi mobile? Pada era dimana informasi dengan mudah hadir dalam genggaman melalui smartphone atau tablet, website untuk versi mobile mutlak diperlukan. Jelas formatnya harus berbeda dengan versi desktop agar mempercepat pengunduhan data. Indonesia Travel versi mobile terlihat simpel namun tidak mengurangi nilai jualnya. Tetap menghadirkan foto-foto yang indah. Sudah ada tombol share untuk media sosial, tetapi akan lebih baik jika ada kolom testimoni. Indonesia Travel versi mobile hadir dalam bilingual, Bahasa Indonesia dan Inggris. Kedepannya mungkin bisa dilakukan penambahan opsi bahasa yang lain, Bahasa Mandarin misalnya guna memperluas cakupan pengunjung.
[caption id="attachment_309237" align="aligncenter" width="300" caption="Indonesia Travel versi mobile (dok.pri)"]
Ini mungkin agak diluar konteks, dimana kita ketahui bersama di 2014 ini akan ada pemerintahan yang baru. Semoga pemerintahan yang baru nantinya tetap mempertahankan keberadaan kementerian ini agar proyek Indonesia Travel ini berkesinambungan. Juga saya berharap siapapun menterinya, Indonesia Travel harus tetap mendapat perhatian. Soalnya kadang ganti menteri, ganti juga kebijakannya yang terkadang membuat sebuah proyek menjadi terhenti.
Memang mau tidak mau Indonesia Travel harus tetap mendapat perhatian dan harus tetap eksis. Karena dalam era ICT (Information and Communication Technologies) seperti sekarang ini, jelas Indonesia Travel menjadi salah satu ujung tombak pemasaran pariwisata Indonesia. Indonesia Travel tidak boleh menjadi sebuah situs yang mati suri seperti banyak website yang lain. Saya rasa banyak traveller dan penulis yang punya kecintaan terhadap pariwisata Indonesia, yang bisa digandeng untuk bersama-sama memajukan Indonesia Travel.
Sungguh sebuah kebanggan bahwa negara kita memiliki pesona pariwisata yang luar biasa dan benar-benar tidak mengenal kata akhir. Kemenparekraf dalam hal ini sudah mencoba untuk merangkum semua itu ke dalam Indonesia Travel. Sebuah website yang cukup komprehensif, yangdapat digunakan sebagai jendela informasi, media promosi, sekaligus sarana edukasi mengenai dunia pariwisata Indonesia.
Semoga dunia pariwisata Indonesia di tahun 2014 ini semakin maju bersama Indonesia Travel.
salam
referensi:
Indonesia Targetkan Tiga Juta Wisman China Tahun 2016 , http://www.alexa.com/siteinfo/tourism.gov.my, http://www.alexa.com/siteinfo/indonesia.travel
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H