Jempol untuk Anang Hermansyah secara jantan mengakui bahwa foto anggota dewan yang sedang merokok dalam ruang sidang adalah dirinya. Sepertinya Anang sudah meminta maaf karena melakukan hal yang memang bukan sepatutnya.
Tetapi yang sebenarnya ialah Anang itu bodoh atau arogan, atau meminjam istilah lebih kejam “tidak beradab - uncivilized” sih? Sehingga berani merokok di ruang sidang parlemen.
Anang bodoh, bisa jadi. Semua tahu bahwa ada tanda larangan atau tidak bahwa merokok di ruangan ber-AC itu tidak diperkenankan. Tetapi apakah betul jika dikatakan anggota dewan yang terhormat itu adalah manusia bodoh. Rasanya tidak mungkin rakyat memilih orang bodoh untuk mewakilinya dalam kursi parlemen. Tetapi jika memang faktanya ada atau banyak orang bodoh bisa jadi wakil rakyat, bisa jadi rakyatnya lah yang bodoh karena memilih orang yang bodoh.
Mungkin hanya di Indonesia orang bodoh bisa jadi wakil rakyat. Mungkin karena rakya juga mau dibodohi untuk memilih mereka yang tidak kompetensinya nol besar. Bodohnya wakil rakyat tercermin juga pada kasus Ahok vs DPRD DKI, ada Gubernur anti korupsi bukan didukung tapi malah ingin dilengserkan.
Anang Hermansyah, wakil rakyat asal PAN itu bisa jadi pula arogan. Ciri orang arogan adalah semau gue. Mana pernah perduli dengan aturan selagi punya kedudukan dan uang. Aneh rasanya ada orang yang berani merokok di dalam ruangan yang terhormat itu. Pastinya di sana tidak ada asbak untuk abu rokok. Kemana Anang buang abu dan puntung rokoknya? Bisa jadi sengaja atau tidak asal buang ke bawah saja. Tidak mungkin khan puntungnya dimasukin ke kantong jasnya.
Kita bisa bayangkan bagaimana selesanya Anang saat itu. Di waktu rehat, tepat-tepus mengendurkan kepenatan pikiran. Bagi para perokok, saat istirahat jelas masa yang paling ditunggu untuk bisa merokok. Tapi saya yakin para perokok selain Anang akan keluar ruangan mencari udara bebas.
Bodoh dan arogan, itulah Anang Hermansyah dengan kelakuan yang sungguh tidak terpuji, sebuah contoh buruk apalagi dengan statusnya sebagai wakil rakyat. Tetapi yang bodoh dan arogan sebanarnya bukan cuma Anang Hermansyah. Setiap hari kita bisa lihat banyak orang masih bodoh dan arogan.
Itu yang masuk jalur busway atau menerobos lampu merah apa bukan bodoh namanya. Bahkan ada yang nekat trobos pintu perlintasan kereta api. Di kota saya Medan, pelanggar batas berhenti dan bahkan penerobos lampu merah itu luar biasa banyaknya. Mulai dari pengendara muda, ibu-ibu, aparat, sampai kakek-kakek tanpa merasa berdosa melakukannya.
Arogan, buat mereka yang menjadikan trotoar sebagai tempat parkir mobil apa bukan arogan namanya? Tanpa rasa malu dan bersalah, merenggut hak pejalan kaki. Sungguh jamak pengguna roda empat yang merasa jalan adalah milik mereka sendiri. Sampai-sampai trotoar pun diembat. Apa karena merasa membayar pajak lebih besar?
Ternyata Anang Hermansyah tidak sendiri ya.....kadang kita jadi bodoh, arogan, bahkan sungguh jadi orang yang tidak beradab!
referensi: Anang kepergok merokok dalam ruang sidang DPR
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H