Acara sempat break sejenak berkenaan dengan berkumandangannya Adzan Magrib bagi wilayah Medan dan sekitarnya. Selepas itu diadakan sesi penyaluran energi reiki yang dipimpin oleh Ibu Roselina. Kami yang studio dan di rumah diminta mengikuti arahan beliau. Lalu Ibu Roselina dengan sikap khusus menyalurkan energi reiki yang dibarengi dengan narasi dari Ibu Roselina sendiri.
Tidak terasa tepat pukul 19.00 acara "Rumah Sehat" bersama Waskita Reiki berakhir. Pertama yang saya salami Ibu Roselina, mungkin beliau bertanya-tanya siapa ini. Memang saya belum memperkenalkan nama diri. Setelah itu barulah saya berkesempatan berhadapan langsung dengan Pak Tjiptadinata. Saya salami beliau dan memperkenalkan diri. Lalu saya meminta ijin untuk memeluk beliau. Syukurlah beliau tidak keberatan dan membalas pelukan saya.
[caption id="attachment_320532" align="aligncenter" width="500" caption="Foto bersama di luar studio TVRI Sumut"]
Alangkah senang rasanya bisa memeluk salah satu Kompasianer yang saya kagumi. Seorang lelaki tangguh, yang kenyang asam garam kehidupan. Jatuh bangun dalam merintis usaha dan akhirnya sekarang sukses. Bahagia tidak terkatakan bisa memeluk walau sebentar, kompasianer gaek yang rasanya seperti bukan orang lain saja. Pokoknya susah dijelaskan dengan kata-kata.
Dalam usia yang lebih dari 70 tahun keduanya tampak sehat. They look so fresh! Tidak terlalu tampak guratan-guratan di wajah mereka. Bayangkan siangnya baru mendarat di Medan, sore langsung beraktivitas. Tidak ada istilah jetlag. Walau baru beberapa menit bertemu tetapi saya bisa menangkap dua sosok ini betul-betul hangat dan ramah. Seperti ada aura ketenangan, keteduhan dan kedamaian terpancar dari wajah mereka.
Bapak Tjiptadinata mengundang saya untuk makan malam bersama. Namun karena waktu tidak mengijinkan, ajakan itu saya tolak dengan halus. Dalam hati ingin rasanya bisa berbincang lama, bertukar pikiran dan menimba ilmu dari Bapak dan Ibu Tjitpadinata. Entah kapan lagi bisa bersua dengan beliau.
Perjumpaan yang sangat singkat (kurang dari 10 menit) itu bagi saya pribadi meninggalkan kesan yang sangat mendalam. Jika selama ini hanya bisa 'iri' dengan Kompasianer lain yang sudah pernah bertemu beliau, malam itu akhirnya hasrat saya kesampaian juga. Momen yang tidak akan saya lupakan tentunya.
Selain itu, setelah mengintip mereka saat 'live' di TVRI Sumut, saya memetik 2 hal penting. Pertama, usia bukan penghalang untuk terus berkarya. Kedua, seseorang dikatakan sukses jika ia tidak hanya berguna bagi diri dan keluarga tetapi juga kepada orang lain. Contoh nyatanya adalah pasangan Bapak Tjiptadinata dan Ibu Roselina. Dua kompasianer yang tidak hanya berkarya lewat tulisan tetapi memberi 'sesuatu' yang nyata kepada sesama dengan ilmu yang mereka miliki melalui Waskita Reiki.
salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H