[caption id="attachment_324939" align="aligncenter" width="563" caption="Mahfud MD (foto:www.itoday.co.id)"][/caption]
Santer dikabarkan bahwa Mahfud MD merapat pada kubu Prabowo-Hatta. Di salah satu berita online Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi malah sudah menyatakan bahwa Mahfud MD resmi menjadi ketua tim sukses Prabowo-Hatta. Mantan ketua MK itu gagal maju menjadi wakil presiden menggantikan Jokowi karena kalah bersaing dengan Jusuf Kalla. Entah karena sakit hati atau sebab lain, yang pasti sebagai warga negara Mahfud MD mempunyai hak untuk menentukan pilihan.
Jika benar bahwa Mahfud MD menjadi bagian dari tim sukses Prabowo-Hatta maka suatu keberhasilan tersendiri bagi Prabowo-Hatta dalam menggaet orang-orang yang kalah seperti halnya Rhoma Irama. Keikutsertaan Mahfud MD pada kelompok ini diharapkan akan membawa simpatisan beliau terutama dari kalangan NU.
Mahfud MD yang boleh dibilang populer di mata masyarakat akan bergabung dengan orang-orang yang populer pula seperti ARB, Rohma Irama, Ahmad Dhani, Raffi Ahmad, Anang Hermansyah dan banyak selebritis tanah air lainnya.
Sebagian orang merasa kaget dan terheran-heran dengan pilihan Mahfud MD. Apa yang beliau ini cari, posisi apa yang telah dijanjikan padanya? Sebagian lagi menganggap bahwa ini semua adalah wajar dalam dunia politik.
Pertanyaan utamanya adalah bagaimana seorang Mahfud MD yang selama ini dikenal sebagai tokoh yang penuh integritas berpindah haluan. Dikatakan berpindah haluan karena PKB menyodorkan namanya untuk menjadi pendamping Jokowi. Logikanya adalah Mahfud MD jelas merasa cocok dan berada pada jalur yang sama dengan Jokowi.
Orang tidak akan lupa bahwa beberapa waktu yang lalu Mahfud MD memberi pernyataan dimana ia mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak melupakan masa lalu Prabowo. Masa lalu yang ia maksudkan sudah tentu hal-hal yang sudah menjadi rahasia umum. Silakan simak “Mahfud MD Minta Rakyat Lihat Masa Lalu Prabowo”.
Pada Desember 2013 yang lalu jelas ia mengatakan:
“Kalau milih presiden, jangan lihat visi misinya secara tertulis. Itu dibuatkan orang. Tetapi kalau melihat presiden itu harus dilihat masa lalunya, bagaimana," ujar Mahfud saat menjadi pembicara di Gedung MPR, Jakarta, Senin (2/12).
Menurut Mahfud, setiap calon presiden dapat ditrack masa lalunya seperti apa.
"Kalau mau tahu Pak JK, lihat masa lalunya, Prabowo lihat masa lalunya," kata Mahfud memberikan contoh.
Apakah Mahfud MD sudah lupa atau sedang pura-pura lupa dengan apa yang pernah ia nyatakan? Rasa sakit hati dan sulit menerima kekalahan ternyata membuat seorang Mahfud MD menjilat ludahnya sendiri.
Jika Prabowo-Hatta berhasil memenangkan pilpres 2014 bukan tidak mungkin Mahfud MD akan memperoleh jabatan strategis dalam pemerintahan yang baru. Tetapi jika kalah, maka Mahfud MD akan tenggelam dan dilupakan. Mungkin nasibnya akan seperti Amien Rais yang sampai usia senja akan terus membuat kontroversi-kontroversi sebagai kompensasi atas takdir karena gagal menjadi pemimpin negeri ini.
Apapun hasilnya, menang atau kalah Mahfud MD akan tetap dicatat oleh sejarah sebagai termasuk dalam anggota barisan sakit hati. Mahfud MD tidak akan kenang sebagai salah seorang negarawan bangsa ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H