Mohon tunggu...
wahyu vennia febriyanti
wahyu vennia febriyanti Mohon Tunggu... -

mencari ilmu mulai dari kandungan ibu sampai ke liang lahat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konflik dan Konsensus

26 Mei 2014   13:11 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:06 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konflik terjadi apabila ada interaksi manusia dalam bermasyarakat. Konflik terjadi apabila ada dua orang atau lebih dimana salah satu menyingkirkan pihak lain menghancurkannya sampai tidak berdaya. Konflik terjadi kadang-kadang karena persaingan atau adanya ketidak cocokkan antar sesama.

Faktor-faktor yang menyebabkan konflikn anatara lain :


  1. Perbedaan latar belakang budaya sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
  2. Perbedaan kepentingan antara individu dan kelompok.
  3. Perbedaan nilai-nilai yang cepat dan mendadak ditengah masyarakat.

Jenis-jenis konflik :


  • Konflik intrapribadi ( konflik dalam peran sosial) ex: keluarga.
  • konflik antar kelompok atau gank.
  • konflik antar kelompok tidak terorganisir dengan kelompok yang terorganisir (polisi dengan massa).

Konsensus adalah sebuah frasa untuk menghasilkan atau menjadikan sebuah kesepakatan yang disetujui secara bersama-sama antar kelompok atau individu.Konsensus menekankan pendapat bahwa bagian-bagian dari organisasi sosial, nilai-nilai, norma-norma, peranan-peranan, dan lembaga-lembaga (institusi) adalah kesatuan yang erat secara keseluruhan .Pendekatan ini memiliki sudut pandang yang berbeda dalam mendefinisikan kejahatan. Pendekatan consensus melihat bahwa masyarakat memiliki satu persepsi atau asumsi yang sama dalam melihat kejahatan, sementara pendekatan konflik melihat bahwa kejahatan merupaka satu istilah yang muncul akibat adanya perbedaan-perbedaan gagasan di masyarakat yang pada dasarnya juga memiliki tingkat dan kelompok kepentingan yang berbeda pula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun